Reporter: Hans Henricus | Editor: Tri Adi
JAKARTA. Posisi Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) tampaknya sulit dicari pengganti. Setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menolak permintaan Pansus Angket Bank Century agar Sri Mulyani Indrawati nonaktif, giliran Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengomentari desakan itu.
Hatta mengatakan, posisi Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan sangat diperlukan untuk menyelesaikan agenda pembangunan ekonomi nasional, khususnya dalam menuntaskan program 100 hari pemerintah di bidang ekonomi. "Menkeu sangat dibutuhkan," ucap Hatta usai menyambut kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Halim Perdanakusuma, Minggu (20/12).
Menurut politisi Partai Amanat Nasional itu, Presiden sudah sangat jelas menyatakan bahwa Menteri Keuangan harus tetap konsentrasi dalam menjalankan tugasnya menyukseskan agenda ekonomi nasional. "Menkeu harus fokus bekerja," imbuh Hatta.
Sebelumnya, di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim di Kopenhagen, Denmark, Presiden SBY menegaskan Wakil Presiden Boediono dan Menkeu Sri Mulyani tidak perlu non aktif. Menurut SBY, penonaktifan dalam arti pemberhentian sementara Wakil Presiden tidak diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News