kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Hatta: Indonesia tidak tergantung impor sapi dari Australia


Senin, 06 Juni 2011 / 19:43 WIB
Hatta: Indonesia tidak tergantung impor sapi dari Australia
ILUSTRASI. Kapal induk AS, USS Nimitz (CVN 68) dan kapal penjelajah rudal berpemandu kelas Ticonderoga USS Princeton (CG 59) transit di Selat Balabac, Filipina, menuju lokasi latihan di Laut China Selatan. Foto dirilis 15 Juli 2020. (Navy photo by Mass Communication


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Pemerintah Australia mengancam akan menghentikan ekspor sapinya ke Indonesia. Namun, Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa mengungkapkan kebutuhan impor sapi Indonesia tidak tergantung hanya pada Australia.

Ada beberapa pilihan negara yang dapat menjadi pemasok sapi selain Australia sebut saja New Zealand, dan Brasil. Terlepas hal tersebut, Hatta meminta bisa mengembangkan peternakan dalam negeri.

"Harusnya kita mengembangkan peternakan kita dalam skala yang cukup baik. Misalkan di NTB, NTT dan Papua. Tiga daerah ini bisa dijadikan lumbung pangan daging kita," katanya.

Hatta pun menargetkan dalam kurun waktu sampai 2014, Indonesia bisa memasok kebutuhan di dalam negeri. “Bagaimana pun caranya, pasokan sapi untuk kebutuhan daging harus mencukupi. Lebih-lebih mendekati bulan puasa dan Lebaran,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×