kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hati-hati, mutasi virus corona menular 3 kali lipat lebih cepat


Kamis, 27 Mei 2021 / 13:49 WIB
Hati-hati, mutasi virus corona menular 3 kali lipat lebih cepat
ILUSTRASI. Kementerian Kesehatan telah mengonfirmasi masuknya mutasi virus corona (Covid-19) ke Indonesia.


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kesehatan telah mengonfirmasi masuknya mutasi virus corona (Covid-19) ke Indonesia. Mutasi virus corona yang masuk tersebut baik mutasi B.1.1.7 dari Inggris, mutasi B.1351 dari Afrika Selatan, dan mutasi B.1617.2 dari India.

Dari kasus yang ada disebutkan bahwa telah terjadi transmisi lokal terkait penularan mutasi virus corona tersebut.

"Sudah ada penyebaran kontaminasi lokal di Indonesia untuk variant of concern yang terjadi secara mutasi tanpa riwayat perjalanan ke luar negeri," ujar Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono saat rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI, Kamis (27/5).

Baca Juga: Vaksin AstraZeneca disebut manjur tangkal varian baru Covid-19 dari Inggris

Mutasi tersebut menjadi perhatian bagi pemerintah. Pasalnya penularan oleh virus yang telah bermutasi tersebut dinilai lebih cepat dari yang ada di Indonesia saat ini.

Kecepatan penularan tersebut melihat contoh kasus anak buah kapal (ABK) di Cilacap. Sebanyak 14 ABK yang sandar di Cilacap diketahui terpapar mutasi virus yang berasal dari India.

Dari 14 orang itu terjadi transmisi lokal kepada 31 tenaga kesehatan. Penularan tersebut diperpanjang sehingga terdapat 49 orang yang terpapar dari 14 orang ABK tersebut.

"Artinya R0-nya (atau) laju penularannya kira-kira 3,35 kali lipat dibandingkan dengan target kita seharusnya R0-nya kurang dari 0,9 atau paling tinggi 1 kalau kita ingin mendefinisikan kasus itu tidak menular secara berat," terang Dante.

Hal itu diperkirakan akan menambah potensi terjadinya lonjakan kasus di Indonesia. Selain faktor endogen tersebut, terdapat pula mobilisasi masa libur lebaran yang menimbulkan potensi lonjakan kasus.

Pemerintah saat ini berupaya untuk meningkatkan Whole Genome Sequencing untuk menemukan kasus mutasi yang ada. Selain itu pengetatan di pintu masuk Indonesia juga dilakukan untuk mencegah terjadinya penularan dari luar atau imported case.

Selanjutnya: Waspada! Varian virus corona India sudah menyebar ke 53 negara termasuk Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×