kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hasil survei SMRC: Mayoritas warga Indonesia bilang Covid-19 mengancam penghasilan


Jumat, 17 April 2020 / 18:54 WIB
Hasil survei SMRC: Mayoritas warga Indonesia bilang Covid-19 mengancam penghasilan
ILUSTRASI. Mural Korona: Warga melintas di depan mural corona di Depok, Jawa Barat, Jumat (17/4). Mural ini dibuat untuk mengajak warga sekitar lebih waspada terhadap penyebaran virus corona. KONTAN/Baihaki/17/4/2020


Reporter: Barly Haliem, Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dampak negatif pagebluk corona (Covid-19) terhadap perekonomian meluas. Mayoritas rakyat Indonesia (77%) menyatakan wabah Covid-19 telah mengancam pemasukan atau penghasilan mereka.

Lebih jauh lagi, sekitar 25% warga (atau 50 juta warga dewasa) menyatakan sudah tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan pokok tanpa pinjaman; 15% warga menyatakan tabungan yang dimiliki hanya cukup untuk beberapa minggu; dan 15% warga menyatakan tabungan yang mereka punya hanya cukup untuk satu minggu.

Ini merupakan temuan dalam survei nasional Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) tentang Wabah Covid-19 yang dirilis secara online pada 17 April 2020. Salinan hasil survei tersebut juga diperoleh KONTAN.

Baca Juga: Menkes setuju, lima wilayah di Bandung Raya tetapkan PSBB Rabu pekan depan

SMRC melakukan survei pada 9-12 April 2020 terhadap 1.200 responden yang diwawancarai melalui telepon yang dipilih secara acak, dengan margin of error 2,9%.

"Survei menunjukkan 67% rakyat Indonesia menyatakan kondisi perekonomian semakin memburuk sejak pandemi Covid-19," tulis SMRC, seperti dikutip laman saifulmujani.com. Adapun responden yang menyatakan tidak ada perubahan sebanyak 24% dan yang menyatakan lebih baik hanya 5%.

Kalangan yang paling terkena dampak ini adalah mereka yang bekerja di sektor informal, kerah biru, dan kelompok yang mengandalkan pendapatan harian.

Sebanyak 92% rakyat menganggap Covid-19 mengancam nyawa manusia. Tapi ada perbedaan kekhawatiran antar daerah. Terdapat dua provinsi yang persentase warganya yang menganggap Covid-19 mengancam nyawa sangat tinggi: Sulawesi Selatan (99%) dan DKI Jakarta (98%). Sementara di Jawa Barat hanya 77% warga yang menganggap Covid-19 mengancam nyawa.

Baca Juga: Gaji pegawai Garuda Indonesia (GIAA) dipotong dari April sampai Juni 2020

Mengingat yang paling terdampak secara ekonomi adalah kelompok warga yang berpendapatan rendah, khususnya pekerja harian, SMRC menilai, kewajiban social distancing dan PSBB akan cenderung dilanggar oleh banyak warga yang rentan secara ekonomi. Karena itu mensubsidi mereka menjadi mendesak agar penyebaran virus bisa ditekan.

Bantuan pemerintah terhadap kelompok masyarakat yang rentan secara ekonomi harus segera dilakukan dan diawasi pelaksanaannya agar tepat sasaran serta menghindari penyimpangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×