Reporter: Dwi Nur Oktaviani | Editor: Edy Can
JAKARTA. Hasil survei menunjukkan popularitas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merosot. Bagi Wakil Ketua DPR Pramono Anung, hasil survei itu menjadi peringatan bagi pemerintahan SBY.
Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia menunjukkan, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan SBY sebesar 47,2% pada Juni 2011. Tingkat kepuasan ini menurut bila dibandingkan hasil survei pada Januari 2011 lalu. Ketika itu tingkat kepuasan publik sebesar 56,7%.
Pramono menilai hasil survei Juni lalu itu merupakan angka terendah yang pernah ada ketika barang-barang tidak sedang mengalami kenaikan harga. Menurutnya, hal itu berbeda ketika kenaikan harga bahan bakar minyak pada 2008 lalu.
Namun, dia mengatakan, penurunan tingkat kepuasan publik ini bersifat anomali. Soalnya, politisi PDI Perjuangan ini melihat kondisi perekonomian sekarang sedang baik.
Pramono menduga, melorotnya tingkat kepuasan publik karena terlalu banyaknya permasalahan yang tidak diselesaikan SBY. Dia mencontohkan seperti masalah TKI yang tidak diserahkan pada Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia ( BNP2TKI). Malahan, SBY membuat Satgas TKI untuk membereskan masalah TKI.
"Bagaimana melakukan memperbaiki kinerja tidak cukup kalau hanya menyelesaikan permasalahan dengan kata satgas," ujarnya, Senin (27/6).
Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengakui popularitas SBY sudah menurun. Salah alasannya karena dia melihat ada sejumlah kasus yang memangkas popularitas SBY. "Kalau kami lihat secara kompeten, observasi, opini publik dan media, ada sejumlah masalah-masalah yang muncul belakangan yang bisa dipastikan berdampak negatif terhadap popularitas Presiden SBY," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News