kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Hasil survei LSI peringatan bagi SBY


Senin, 27 Juni 2011 / 13:35 WIB
Hasil survei LSI peringatan bagi SBY
ILUSTRASI. Harga mobil bekas Toyota Agya per September 2020 sudah terjangkau, mulai Rp 70 juta


Reporter: Dwi Nur Oktaviani | Editor: Edy Can


JAKARTA. Hasil survei menunjukkan popularitas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merosot. Bagi Wakil Ketua DPR Pramono Anung, hasil survei itu menjadi peringatan bagi pemerintahan SBY.

Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia menunjukkan, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan SBY sebesar 47,2% pada Juni 2011. Tingkat kepuasan ini menurut bila dibandingkan hasil survei pada Januari 2011 lalu. Ketika itu tingkat kepuasan publik sebesar 56,7%.

Pramono menilai hasil survei Juni lalu itu merupakan angka terendah yang pernah ada ketika barang-barang tidak sedang mengalami kenaikan harga. Menurutnya, hal itu berbeda ketika kenaikan harga bahan bakar minyak pada 2008 lalu.

Namun, dia mengatakan, penurunan tingkat kepuasan publik ini bersifat anomali. Soalnya, politisi PDI Perjuangan ini melihat kondisi perekonomian sekarang sedang baik.

Pramono menduga, melorotnya tingkat kepuasan publik karena terlalu banyaknya permasalahan yang tidak diselesaikan SBY. Dia mencontohkan seperti masalah TKI yang tidak diserahkan pada Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia ( BNP2TKI). Malahan, SBY membuat Satgas TKI untuk membereskan masalah TKI.

"Bagaimana melakukan memperbaiki kinerja tidak cukup kalau hanya menyelesaikan permasalahan dengan kata satgas," ujarnya, Senin (27/6).

Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengakui popularitas SBY sudah menurun. Salah alasannya karena dia melihat ada sejumlah kasus yang memangkas popularitas SBY. "Kalau kami lihat secara kompeten, observasi, opini publik dan media, ada sejumlah masalah-masalah yang muncul belakangan yang bisa dipastikan berdampak negatif terhadap popularitas Presiden SBY," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×