kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hasil Survei Indef: 82% Nelayan Kesulitan Mendapatkan BBM Bersubsidi


Rabu, 08 Maret 2023 / 15:26 WIB
Hasil Survei Indef: 82% Nelayan Kesulitan Mendapatkan BBM Bersubsidi
Hasil Survei Indef: 82% Nelayan Kesulitan Mendapatkan BBM Bersubsidi


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Hasil Survei Institute for Development of Economic and Finance (Indef) bersama sejumlah organisasi lainnya menyatakan bahwa 82% nelayan kecil dan tradisional mengalami kesulitan dalam mengakses bahan bakar minyak (BBM) dan LPG bersubsidi.

Direktur Indef Tauhid Ahmad mengungkapkan, data tersebut didapatkan Indef bersama sejumlah organisasi lainnya yang dilakukan pada 1 April 2021. Survei ini dilakukan di 10 provinsi, 20 Kota, dengan jumlah responden 5.292 nelayan kecil dan tradisional.

“Problemnya memang 82% responden sulit mengakses BBM, 21,57% sulit mengakses pasar, dan 25% mengakses pembiayaan, dan 62,85% sulit mengakses administrasi pelayanan,” tutur Tauhid dalam forum diskusi bersama Indef, Rabu (8/2).

Baca Juga: Siap-siap, Pemerintah Mulai Batasi Distribusi 3 Kg

Selain itu, dia menyebutkan, hasil survei tersebut juga menunjukkan bahwa untuk kebutuhan operasional nelayan sebanyak 60% nya adalah dari BBM. Sehingga sangat penting sekali bagi nelayan untuk bisa mengakses kebutuhan BBM dengan mudah.

Menurutnya, sulitnya mendapatkan BBM tersebut membuat para nelayan sulit bertahan untuk menjalankan kehidupan sehari-harinya. “Sehingga hal ini menjadi kritis terkait keberpihakan pemerintah dalam memberikan subsidi bagi nelayan,” jelasnya.

Atas temuan tersebut, Dia menilai penyaluran subsidi energi yang tepat sasaran saat ini adalah isu yang serius.

Baca Juga: Anggaran Perlindungan Sosial Sudah Terserap Rp 307,1 Triliun Per September 2022

Pasalnya, hal itu menunjukkan keberpihakan pemerintah dalam memberikan subsidi kepada masyarakat yang membutuhkan untuk mengurangi pengentasan kemiskinan dan ketimpangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×