Reporter: Adi Wikanto, Muhammad Alief Andri | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ribuan pengemudi ojek online (ojol), taksi online, dan kurir menggelar unjuk rasa atau demo di Jakarta hari ini, Selasa 20 Mei 2025. Untuk menghindari kemacetan, para pengguna jalan perlu menghindari tiga lokasi yang menjadi pusat demo ojol dan kurir online tersebut.
Demo hari ini dilakukan oleh pengemudi ojol, taksi dan kurir online yang tergabung dalam Garda Indonesia. Bersamaan dengan demo, pengemudi ojol, taksi dan kurir online melakukan aksi off bid atau pemadaman aplikasi secara massal di seluruh platform layanan.
Baca Juga: Harga Mobil Listrik Polytron Murah, Bisakah Mengalahkan BYD yang Terlaris 2025
Ketua Umum Garda Indonesia, Igun Wicaksono, menyebut aksi ini membawa tiga tuntutan utama yang mereka sebut sebagai Tritura Garda.
Pertama, desakan agar pemerintah segera menerbitkan payung hukum khusus untuk pengemudi ojol.
Kedua, penurunan biaya potongan aplikasi menjadi maksimal 10%.
Ketiga, revisi sistem tarif layanan yang saat ini dinilai merugikan mitra pengemudi.
Beberapa fitur tarif seperti aceng (pengantaran makanan jarak dekat dengan harga sangat murah), slot, double order, hemat, hingga prioritas, menurut Igun, membuat pendapatan pengemudi tidak sebanding dengan beban kerja yang semakin berat.
“Kami menilai sistem dan regulasi saat ini belum memihak pada pengemudi. Potongan dari aplikator bisa mencapai 30% hingga 50%, padahal Kepmenhub KP No.1001 Tahun 2022 sudah menetapkan batas maksimal 20%,” ujar Igun kepada Kontan, Minggu (18/5).
Igun juga menegaskan bahwa aksi unjuk rasa kali ini tidak hanya menuntut soal tarif angkutan penumpang, melainkan juga mendorong regulasi khusus untuk layanan pemesanan makanan dan pengantaran barang yang kini semakin menjadi andalan aplikator.
Garda Indonesia mengklaim telah melakukan komunikasi intensif dengan DPR RI, khususnya Komisi V, terkait tuntutan tersebut. Pihaknya juga telah menyerahkan bukti pemotongan aplikasi yang melebihi batas regulasi kepada Komisi V.
"Pada 7 Mei lalu, Komisi V DPR RI telah menyerahkan dokumen tersebut langsung kepada Menteri Perhubungan. Sekarang kami tinggal menunggu tindak lanjut dari Kemenhub maupun DPR," ujar Igun.
Lebih lanjut, Garda berharap aksi ini menjadi momentum bagi pemerintah untuk segera memberikan kepastian hukum dan perlindungan yang lebih adil bagi jutaan pengemudi ojol di Indonesia.
Tonton: Mencari Cuan Sebelum Pengumuman Bunga Acuan, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
Rekayasa lalu lintas demo ojol
Dilansir dari Kompas.com, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mengatakan tidak akan menerapkan rekayasa lalu lintas saat aksi unjuk rasa yang melibatkan pengemudi ojek online (ojol) di tiga lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (20/5/2025).
Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono menyebutkan, lokasi aksi tersebut meliputi Bundaran Patung Kuda di Jalan Medan Merdeka Selatan, Kementerian Perhubungan di Jalan Medan Merdeka Barat, dan Gedung DPR/MPR RI. "Polri sebisa mungkin tidak akan melakukan rekayasa arus lalu lintas guna memfasilitasi kelangsungan kegiatan masyarakat," ungkap Argo saat dikonfirmasi pada Senin (19/5/2025).
"Rekayasa lalu lintas hanya akan diberlakukan apabila situasi dan kondisi kontijensi," ucap Argo.
Meskipun tidak ada rekayasa lalu lintas yang direncanakan, Argo mengingatkan, akan ada kemungkinan peningkatan volume lalu lintas akibat aktivitas unjuk rasa di ketiga lokasi tersebut. "Sehingga kami imbau bagi masyarakat pengguna jalan agar menghindari ruas-ruas jalan di sekitar lokasi tersebut atau mencari alternatif jalan lainnya," tegasnya.
Argo juga mengajak masyarakat untuk bekerja sama menjaga ketertiban lalu lintas agar aktivitas dan aksi penyampaian pendapat dapat berlangsung dengan aman dan lancar.
Baca Juga: Harga iPhone 16 Pro & Pro Max Naik, Harga iPhone 15-14-13-12 Mei 2025 Juga Bertambah
Selanjutnya: Harga Emas Pegadaian 20 Mei 2025 Antam dan UBS Kompak Naik
Menarik Dibaca: Harga Emas Pegadaian 20 Mei 2025 Antam dan UBS Kompak Naik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News