kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Harga pangan naik, BI prediksi inflasi Mei 0,1%


Rabu, 25 Mei 2016 / 10:09 WIB
Harga pangan naik, BI prediksi inflasi Mei 0,1%


Reporter: Agus Triyono, Asep Munazat Zatnika | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Bank Indonesia (BI) memprediksi bulai Mei 2016 terjadi tekanan terhadap inflasi. Hingga pekan ketiga Mei 2016, BI mencatat inflasi bulanan sudah mencapai 0,1%. Inflasi  ini menurut BI, disebabkan oleh kenaikan harga sejumlah bahan pangan.

Direktur Eksekutif Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung mengatakan, tren deflasi seperti yang terjadi pada April dan Februari 2016, tidak akan terjadi pada Mei 2016. "Hingga pekan ketiga Mei, sudah terjadi inflasi 0,1%," kata Juda, Senin (23/5).

Inflasi pekan ketiga ini lebih tinggi dibandingkan pekan pertama. Survei pekan pertama Mei 2016 menunjukkan inflasi dalam tingkatan kecil, sebesar 0,06%. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, inflasi tahunan pekan pertama Mei 2016 sebesar 3,15%. "Dampak penurunan harga bahan bakar minyak sudah habis," kata Juda.

Kemungkinan lonjakan harga bahan pangan pada paruh kedua 2016, sebelumnya juga sudah diungkapkan BI. Kekhawatiran itu dipicu prediksi fenomena cuaca La Nina. La Nina akan membuat curah hujan lebih tinggi dibandingkan kondisi normal. La Nina diperkirakan terjadi sejak Oktober hingga Desember mendatang. Sedang puncak El Nino pada Desember 2015.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, beberapa komoditas pangan strategis perlu diwaspadai ketersediaannya hingga akhir tahun ini. Komoditas yang dimaksud antara lain adalah bawang merah, cabai, daging sapi, dan daging ayam. Oleh karena itulah pemerintah berencana membuka keran impor bawang merah, dan daging sapi.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin bilang, sejumlah harga seperti bawang merah naik 36% pada Mei 2016, dibandingkan periode sama 2015. "Namun jika dilihat bulanan (month to month) relatif stabil," katanya  di sela rapat koordinasi harga pangan, Selasa (24/5).

Pantauan BPS menunjukkan harga bawang merah masih sekitar Rp 41.000 per kg. Menurut Suryamin, dari sekitar 22 komoditas yang dipantau, sebagian besar harganya relatif lebih terkendali.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo menambahkan, sampai pekan kedua Mei 2016, komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain gula, minyak goreng, daging ayam, dan gas elpiji. Sementara yang turun harganya  adalah beras dan cabai merah.

Akan sulit terjadi deflasi pada Mei 2016. Namun Sasmito yakin inflasi pada Mei 2016 akan lebih rendah dibandingkan 2015, karena masih ada dampak penurunan harga BBM.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×