Reporter: Bidara Pink | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - Harga minyak mentah di pasar global semakin jatuh di tengah pandemi virus corona Covid-19.
Kondisi Ini tentu semakin menekan pemasukan negara di tengah perlambatan ekonomi.
Berdasarkan data Kantor Berita CNBC, pada Senin (20/4) malam, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak Mei 2020 turun ke level US$ 11,82 per barel di New York Mercantile Exchange.
Baca Juga: Pentingnya THR bagi kelompok masyarkat yang belum tersentuh program pemerintah
Harga minyak mentah ini merupakan level terendah baru dalam 21 tahun terakhir.
Penurunan ini akan mempengaruhi harga minyak mentah Indonesia alias Indonesia Crude Price (ICP). Sementara dalam skenario berat pemerintah, ICP tahun ini bisa tertekan ke level US$ 38 per barel dan tertekan ke level US$ 31 per barel dalam skenario sangat berat.
Baca Juga: Realisasi investasi Indoensia 2020 masih terganjal pandemi virus corona Covid-19
Jika harga minyak bertahan rendah akan berdampak pada penerimaan negara.
Berdasarkan sensitivitas asumsi dasar makro di Nota Keuangan dan APBN 2020, setiap kenaikan ICP sebesar US$ 1 barel akan menambah penerimaan negara sebesar Rp 3,6 triliun-Rp 4,2 triliun.
SELANJUTNYA>>>