Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menilai, dampak kenaikan inflasi akibat penyesuaian sejumlah harga yang diatur pemerintah (administered prices) tahun ini tidak berdampak besar terhadap konsumsi masyarakat. Sebab, konsumsi masyarakat juga tertolong oleh kenaikan harga sejumlah komoditas.
Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo mengatakan, indikator ekonomi di dua bulan pertama tahun ini, khususnya konsumsi masyarakat masih menunjukkan perbaikan. Hal tersebut kata dia, tampak pada membaiknya penjualan ritel dan otomotif.
Hal tersebut utamanya disebabkan oleh kenaikan harga sejumlah komoditas yang menaikkan penghasilan masyarakat di wilayah-wilayah penghasil komoditas.
"Kami lihat data ekonomi dunia berpengaruh ke harga komoditas Sumber Daya Alam (SDA). Data ekonomi, terutama daerah penghasil komoditas improving. Data konsumsi membaik," kata Dody, Selasa (7/3).
Di sisi lain, ia mengakui bahwa kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dan biaya administrasi kendaraan bermotor mempengaruhi daya beli masyarakat. Namun ia meyakini, kenaikan harga komoditas tadi bisa mengurangi dampak tergerusnya daya beli akibat inflasi.
"Tidak (pengaruh ke konsumsi masyarakat). Kami lihat data makro ekonomi sampai bulan ini masih baik," tambahnya.
Sayangnya, Dody maaih enggan menyebut angka proyeksi pertumbuhan konsumsi rumah tangga di kuartal pertama tahun ini dan sepanjang tahun ini. Dody hanya menyebut angka perkiraan pertumbuhan ekonomi masih sesuai dengan perkiraan sebelumnya, yaitu sebesar 5%-5,4% sepanjang 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News