kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga gula pasir masih mahal, ini penyebabnya menurut Kementerian Perdagangan


Selasa, 26 Mei 2020 / 13:22 WIB
Harga gula pasir masih mahal, ini penyebabnya menurut Kementerian Perdagangan
ILUSTRASI. Seorang pedagang menunjukkan gula pasir pasokan dari Bulog yang dijual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) saat Operasi Pasar Gula Pasir Bulog di Pasar Bulu, Semarang, Jawa Tengah, Senin (18/5/2020). Operasi Pasar yang digelar Perum Bulog Kanwil Jateng it


Reporter: Lidya Yuniartha, Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga gula pasir di tingkat konsumen di dalam negeri masih cukup mahal. 

Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) mencatat sampai tanggal 21 Mei lalu harga gula masih masih bertengger jauh di atas harga patokan yang sebesar Rp 12.500 per kilogram.

Menurut catatan PIHPSN harga gula pasir premium rerata masih Rp 18.650 per kilogram. Sementara harga gula pasir lokal masih di kisaran Rp 17.200 per kilogram.

Baca Juga: Catat ya bagi warga yang terlanjur mudik, masuk Jakarta wajib rapid test dan tes PCR

Kementerian Perdagangan (Kemdag) mengakui pasokan gula kristal putih (GKP) di pasar dalam negeri mengalami kekurangan.

Penyebabnya kegiatan impor dari sejumlah negara seperti India, Thailand dan Australia terganggu pasca penerapan  lockdown guna mengurangi penyebaran Covid-19. 

Akibatnya, impor Gula Kristal Mentah (GKM) sebagai bahan baku GKP yang semula diperkirakan bakal masuk Indonesia pada Maret dan April 2020 menjadi mundur hingga akhir Mei atau Juni 2020. 

Baca Juga: Maaf! Jakarta tidak ramah bagi pemudik bandel, masuk Jakarta wajib rapid test dan PCR

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemdag, Indrasari Wisnu Wardhana menjelaskan, akibat lockdown jalur saat ini transportasi dan logistik dari sentra produksi menuju pelabuhan muat di negara importir terganggu.

"Importir gula juga mengalami kesulitan mendapatkan kapal pengangkut karena adanya protokol kesehatan yang harus diikuti di negara asal impor," ujarnya, Minggu (24/5).

Baca Juga: Ini pelajaran berharga hadapi covid-19 dari pengalaman adik Via Vallen positif corona

Karena adanya masalah itu, sejumlah pabrik gula yang sudah mendapatkan izin impor mengalihkan sumber impor ke negara yang belum menerapkan lockdown secara ketat seperti dari Brazil dan beberapa negara di Afrika. Namun, waktu tempuh untuk impor gula menjadi lebih lama.

Baca Juga: Update corona di Jakarta Senin (25/5) positif 6.628 sembuh 1.648 meninggal 506

Yang jelas, Kemdag akan terus memantau proses importasi yang dilakukan pabrik gula yang sudah mendapatkan izin impor.

Dengan begitu, pihaknya dapat menjamin ketersediaan stok dan stabilisasi harga nasional. Adapun persetujuan impor tersebut salah satunya diberikan kepada anak perusahaan Perum Bulog yakni PT Gendhis Multi Manis (GMM).

Baca Juga: Corona di Jakarta mulai landai Senin (25/5) positif 6.628 sembuh 1.648 meninggal 506

Selain soal impor kurangnya pasokan GKP di pasar lantaran bergesernya musim giling tebu akibat perubahan iklim yang biasanya mulai pada Maret, bergeser menjadi Juni.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×