kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga cabai yang melambung diprediksi bertahan hingga akhir Februari


Minggu, 02 Februari 2020 / 22:31 WIB
Harga cabai yang melambung diprediksi bertahan hingga akhir Februari
ILUSTRASI. Harga cabai terus melambung


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga cabai masih tinggi hingga awal Februari. Bahkan, rata-rata harga cabai rawit merah di wilayah Jakarta sudah menembus Rpp 90.000 per kilogram.

Berdasarkan pantauan dan wawancara yang dilakukan oleh Kementerian Perdagangan, diperkirakan harga cabai masih akan melambung hingga akhir Februari atau menunggu hasil tanam Januari 2020 dari sentra produksi.

"Musim panen cabai diperkirakan baru akan terjadi pada Maret sampai dengan April 2020," ujar Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Suhanto kepada Kontan.co.id, Minggu (2/2).

Baca Juga: Masa penen terlambat, harga cabai meroket

Kemendag menilai, tingginya harga cabai saat ini disebabkan banyak hasil panen yang rusak di beberapa daerah sentra produksi seperti  Banyuwangi, Lumajang, dan Jember, Kediri, dan Blitar. Panen yang rusak ini pun disebabkan adanya peningkatan penyakit pada tanaman cabe serta kondisi kekurangan air pada akhir 2019.

Suhanto mengaku, pada akhir Januari Kemendag sudah mengecek pasokan cabai di sentra produksi yakni Kediri dan Blitar,  dan produksi cabai di tempat tersebut berkurang 40% hingga 60% dari kondisi normal.

Bahkan, harga di Kediri dan Blitar sudah mencapai Rp 40.000 hingga Rp 43.000 per kg untuk cabai merah keriting, Rp 47.000 hingga Rp 48.000 per kg untuk cabai merah besar dan Rp 52.000 hingga Rp 73.000 per kg untuk cabai rawit merah.

Lewat pantauan Kemendag pada 31 Januari 2020, harga cabai di berbagai daerah pun terus menunjukkan peningkatan. Dimana, rata-rata harga cabai merah keriting naik 4,66% menjadi Rp 44.144 per kg, harga cabai merah besar naik 9,35% menjadi Rp52.975/kg, dan harga cabai rawit merah naik 2,08% menjadi Rp 68.752 per kg.

Kemendag juga melakukan pemantauan pasokan cabai di DKI Jakarta. Pasar Induk Kramat Jati menjadi acuan dikarenakan pasar baromoter untuk komoditas sayur mayur di DKI Jakarta. Dari pasar tersebut dilihat bahwa rata-rata pasokan harian cabe dalam seminggu terakhir sebesar 77 ton per hari, dimana angka tersebut lebih rendah dari biasanya yang mencapai 100 hingga 125 ton per hari.

Baca Juga: Harga cabai rawit terus melonjak

Suhanto mengatakan, pihaknya akan terus memantau harga secara insentif dan memantau potensi pasokan di berbagai sentra produksi. Tak hanya itu, pihaknya pun akan berkoordinasi dengan Kementan untuk memetakan potensi panen di daerah-daerah sentra serta kapan pasokan cabai kembali normal.

Tak hanya itu, untuk menstabilkan harga cabai, pemerintah juga sudah meminta bantuan Garuda Indonesia untuk menyediakan kargo dengan harga khusus untuk komoditas cabai.

"Kami telah bersurat kepada maskapai Indonesia untuk membantu menyediakan ruang kargo dengan harga khusus untuk komoditi cabai pada penerbangan dari daerah sentra produksi khususnya Sulawesi Selatan ke sentra konsumsi, khususnya DKI Jakarta," kata Suhanto. Hal tersebut dilakukan setelah diketahui terdapat potensi cabai di daerah Sulawesi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×