Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite, Solar bersubsidi, dan Pertamax pada akhir pekan lalu.
Presiden Joko Widodo mengakui, penyesuaian subsidi BBM yang sudah diumumkan tersebut akan berimbas pada inflasi. Ia membeberkan, menurut hitungan para menteri, penyesuaian harga BBM ini akan menambah inflasi sekitar 1,8%.
“Saya rasa memang momok bagi semau negara adalah inflasi. Penyesuaian subsidi BBM yang sudah kita umumkan, menurut hitungan para menteri, akan menambah inflasi sekitar 1,8%,” tegasnya dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia: Normalisasi Kebijakan Menuju Pemulihan Ekonomi Indonesia, Rabu (7/9).
Nah, untuk menjaga tingkat inflasi, Jokowi tidak akan tinggal diam. Dirinya akan melakukan intervensi. Ia menyebut, intervensi yang dilakukan bisa dari level daerah. Daerah bisa bergerak dengan menyisihkan 2% dari Dana Alokasi Umum (DAU) untuk atasi inflasi dan untuk penyaluran bantuan sosial.
Baca Juga: Jokowi: Neraca Dagang dengan China Akan Surplus pada Tahun Ini
Ada juga belanja tidak terduga yang bisa digunakan untuk mengatasi inflasi, seperti untuk menutup biaya transportasi dan menutup biaya distribusi.
Jokowi mengenang, ini juga pernah dilakukan olehnya. Pada saat itu, harga bawang merah naik imbas kenaikan biaya transportasi. Untuk menekan peningkatan harganya, pemerintah daerah kemudian menutup biaya transportasi.
“Dengan demikian, harga bawang merah di pasar bisa sesuai dengan harga di petani, karena harga transportasi ditutup oleh pemerintah daerah. Kalau semua pemda seperti itu, saya yakin inflasi terjaga baik,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News