kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.210   -85,00   -0,52%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Harga BBM mungkin akan turun lagi pada Maret


Minggu, 24 Januari 2016 / 13:25 WIB
Harga BBM mungkin akan turun lagi pada Maret


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Harga minyak dunia diperkirakan akan terus turun dalam beberapa bulan ke depan.

Oleh karena itu, pemerintah siap jika harus menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada bulan Maret 2016.

Sebab, bulan Maret memang waktunya pemerintah mengevaluasi kembali harga BBM, yang dilakukan setiap tiga bulan sekali.

Terakhir, pemerintah mengevaluasi harga BBM akhir Desember 2015 lalu.

Deputi Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral Kementerian ESDM Montty Giriana harga BBM akan mengikuti perkembangan harga minyak dunia.

"Kalau harga turun, mau gak mau akan kita turunkan (harga BBM) lagi," katanya, Jumat (22/1) kepada KONTAN, di Jakarta.

Namun, Ia belum bisa memastikan berapa penurunan harga yang akan terjadi.

Sebab, masih ada waktu dua bulan lagi untuk dievaluasi berapa nilai ekonomi harga BBM yang tepat.

Namun, Montty mengingatkan kepada masyarakat jangan sampai ketika harga turun maka menjadi boros dalam menggunakan energi.

Pemerintah akan tetap memperhatikan harga yang tepat dan menghindari masyarakat boros.

Jika konsumsi BBM dilakukan secara besar-besaran, karena harga yang rendah maka akan memberikan dampak buruk.

Misalnya seperti, habisnya sumberdaya yang saat ini dimiliki, dan dampak efek rumah kaca.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, penurunan harga minyak dunia akan berdampak pada beberapa hal.

Selain berdampak pada fiskal, juga akan berdampak pada laju inflasi.

Diperkirakan jika harga minyak terus turun, akan berdampak pada komoditas lainnya.

Akibatnya maka alaju inflasi juga akan rendah. terutama, untuk komoditas impor yang harganya turun.

Saat ini, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016, pemerintah mematok asumsi makro untuk laju inflasi sebesar 4,7%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×