kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Hanya setengah koperasi berstatus sehat


Rabu, 12 Juli 2017 / 18:15 WIB
Hanya setengah koperasi berstatus sehat


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Markus Sumartomjon

MAKASAR. Hari ini bertepatan dengan Hari Koperasi. Dalam kesempatan tersebut, Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga memberikam gambaran koperasi Indonesia kepada Jokowi pada hari peringatan ke-70 di Lapangan Karebosi, Makassar pada Selasa (12/07).

"PDB Koperasi saat ini per 2016 telah mencapai 3,99% dibandingkan tahun 2013 hanya 1,71%. Begitu juga dengan rasio wirausaha Indonesia 2016 mencapai 3,01%, dibanding 2013 hanya mencapai angka 1,55%," ungkap Puspayoga.

Puspayoga melanjutkan, hal ini akan terus ditingkatkan guna mengejar Singapura yang telah memiliki wirausaha 7% dari total penduduk, atau Malaysia yang 5%.

Selanjutnya, Prayoga menjelaskan bahwa Kemenkop UKM telah mengeluarkan 43.000 surat pembubaran koperasi di Indonesia. Hal ini guna meninjaklanjuti saran Jokowi dalam mereformasi total koperasi nasional. Langkah yang ditempuh oleh Prayoga adalah dengan rehabilitasi, reorientasi, dan pengembangan koperasi.

Adapun saat ini ada sekitar 152.000 koperasi yang masih aktif di Indonesia. Rinciannya, 76.000 koperasi saja yang berstatus sehat, sedangkan sisanya, 76.000 unit lagi, tengah sakit dan dalam upaya  rehabilitasi.

"Itulah wajah koperasi Indonesia, suka tidak suka, adalah tugas kita seluruh stakeholder untuk membina koperasi di penjuru Indonesia," tutur Prayoga.

Bagi koperasi yang sehat akan dimasukan kedalam data base koperasi sehat dan aktif. Sedangkan yang sakit bila tidak bisa dibina maka akan dibubarkan.

"Kita menuju koperasi yang berkualitas, yang jumlah anggotanya besar. Namun bukan jumlah badan koperasi yang banyak. Sebab jumlah anggota yang banyak akan mendorong perekonomian anggota dan PDB koperasi," jelas Prayoga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×