Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura Fuad Bawazier mengaku partainya sangat kecewa dengan hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) 9 April lalu. Namun demikian, Fuad pun mengaku bersyukur karena partainya bisa lolos parliamentary threshold.
"Terus terang saja kami tidak ada yang puas, kami kecewa. Meskipun kami bersyukur lolos parliamentary threshold, tapi kami sangat kecewa," kata Fuad di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Senin (14/4).
Lebih lanjut Fuad mengatakan, pihaknya pasti akan mengevaluasi dan menginventarisasi sebab musabab hasil Pileg yang tak sesuai target tersebut. Inventarisasi, kata Fuad, dilakukan termasuk terhadap pasukan di daerah-daerah. Kabar melorotnya suara Hanura lantaran pembelotan yang terjadi di wilayah Jawa, hingga terseretnya nama kakak Calon Wakil Presiden yang diusung Hanura, Hari Tanoesoedibjo, Bambang Tanoesoedibjo dalam kasus dugaan korupsi alat kesehatan di Kementerian Kesehatan.
Hanura pun masih akan menunggu hasil perhitungan resmi yang dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Namun demikian, ketika ditanyai wartawan terkait keputusan arah koalisis Hanura, Fuad enggan menjawab.
"Saya kira pencalonan itu (pasangan Capres dan Cawapres Wiranto-Hari Tanoesoedibjo) kan sudah selesai dengan sendirinya. Sudah tidak realistis kan. (Arah koalisi) Dalam waktu yang singkat Insya Allah (diputuskan)," kata Fuad.
Seperti diketahui, berdasarkan hasil perhitungan cepat (quick count) litbang Kompas dalam Pileg beberapa waktu lalu, Hanura menduduki posisi tiga terbawah. Hanura hanya berhasil mendulang suara sebesar 5,16%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News