kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Handphone Brigadir J Belum Ditemukan, Komnas HAM Sebut Terjadi Obstruction Of Justice


Senin, 22 Agustus 2022 / 19:03 WIB
Handphone Brigadir J Belum Ditemukan, Komnas HAM Sebut Terjadi Obstruction Of Justice
ILUSTRASI. Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik (kiri) bersama Komisioner Komnas HAM Mohammad Choirul Anam (kanan)


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik menyampaikan bahwa pihaknya menemukan indikasi kuat adanya obstruction of justice.

Taufan menambahkan, indikasi adanya obstruction of justice atau penghalang-halangan penyidikan dalam kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yoshua atau Brigadir J.

"Indikasi obstruction of justice dari awal sudah kelihatan ketika ada perbedaan keterangan satu dengan yang lain tentang CCTV, satu bilang disambar petir, rusak, satu lagi bilang memang sudah hilang sebelumnya. Bahkan ada kecenderungan menyalahkan saudara Joshua. Jadi ada yang bilang 'kami sudah sampaikan kepada saudara Josua untuk memperbaiki tapi tidak diperbaiki' karena Josua ini karuga kepala rumah tangga," jelas Taufan dalam RDP Bersama Komisi III DPR RI, Senin (22/8).

Dari keterangan yang berbeda tersebut, Komnas HAM mencari titik dari obstruction of justice tersebut. Lebih lanjut, obstruction of justice dalam peristiwa kematian Brigadir J ialah pemberian informasi yang berbeda dengan bukti ilmiah. Selanjutnya, berubah-ubahnya informasi yang diberikan dan adanya perusakan tempat kejadian perkara (TKP).

Baca Juga: Tim Dokter Forensik Umumkan Hasil Otopsi Ulang Brigadir J, Ini Hasilnya

"Jelas sekali ada perusakan TKP ada penghilangan dan perusakan CCTV decoder. Kami masih menunggu konfirmasi karena polisi penyidik sudah menemukan CCTV yang hilang, yang hilang ini yang mana?apakah yang di luar rumah itu atau yang dalam rumah. Karena kami minta dua-duanya dan kami melihat di dalam kamar itu ada decoder memang dirusak," jelasnya.

Taufan menyebut keberadaan CCTV menjadi poin yang penting. Pasalnya jika tidak ditemukan maka penyelidikan akan bergantung keterangan dan keterangan.

Komnas HAM juga menegaskan bahwa hingga saat ini belum bisa menerima begitu saja apa yang dikatakan oleh Barada E mengenai penembakan.

"Bahwa dia menembak, dan kemudian FS (Ferdy Sambo) menembak. Tapi kami melihat indikasi-indikasi kuat bahwa tidak mungkin satu orang yang menembak. Itu kelihatan dari arah peluru, kemudian dari lubang dalam tubuh saudara Josua yang menunjukkan Ada kemungkinan besar bukan dari satu jenis peluru yang sama," ungkapnya.

Obstruction of justice lainnya ialah penghilangan dan penggantian handphone. Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menjelaskan, pihaknya mendapat banyak data dan keterangan khususnya data digital.

Tidak hanya pergantian handphone namun rekam jejak digital di ponsel tersebut juga tidak ada. Hal ini berangkat dari komunikasi yang didapatkan dari teman dekat Brigadir J.

Baca Juga: Kata Mahfud MD Soal Pertemuan Ferdy Sambo dengan Petinggi Kompolnas dan Komnas HAM

"Yang paling kentara banget adalah rekam jejak digital, tidak hanya HP-nya yang hilang tapi percakapan jejak digitalnya juga enggak ada. Ada beberapa group WhatsApp dalam catatan kami ada 3 grup WhatsApp, yang itu dulunya pernah ada, terus nggak ada karena HP-nya ganti, terus ada tapi yang 10 [pesan] kebawah itu nggak ada lagi komunikasi dan lain sebagainya," kata Anam.

Maka Ia menegaskan agar perlu dilakukan pelacakan dari apa yang dibicarakan dalam group WhatsApp tersebut. Kemudian HP dari Brigadir J juga belum ditemukan.

"HP-nya Yoshua sampai sekarang belum ketemu. Kalau dilihat gambar yang saya ngecek HP. Ini ditengarai kayak HP-nya Yoshua, padahal dari keterangan di Jambi HP Yoshua tidak seperti ini. Modelnya nggak seperti ini. Ini seolah-olah HP Yoshua yang nggak bisa dibuka. HP Yoshua kemana? Terutama yang Samsung 8 itu sampai detik ini kami juga nggak tahu keberadaannya," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×