kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,58   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Haji 2020: Ini saran untuk pemerintah jika tetap berangkatkan jemaah


Selasa, 02 Juni 2020 / 07:34 WIB
Haji 2020: Ini saran untuk pemerintah jika tetap berangkatkan jemaah
ILUSTRASI. Petugas tengah membersihkan Ka'bah. Saudi Press Agency/Handout via REUTERS


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nasib calon jemaah haji Indonesia pada tahun ini masih belum jelas. Pemerintah Indonesia belum memutuskan bagaimana kelanjutannya. 

Seperti diketahui, sejumlah negara memutuskan untuk tidak memberangkatkan jemaahnya karena situasi pandemi virus corona. Sementara itu, menurut Kementerian Luar Negeri, 27 Mei 2020, belum ada informasi dari Pemerintah Arab Saudi mengenai pelaksanaan ibadah haji tahun ini. 

Sejumlah pihak meminta Presiden Joko Widodo menunda pemberangkatan jemaah tahun ini tanpa menunggu keputusan Arab Saudi. Jika pemerintah memutuskan tetap memberangkatkan jemaah calon haji, epidemiolog Griffith University asal Indonesia, Dicky Budiman, memberikan sejumlah masukan untuk pemerintah. 

Baca Juga: Pelaksanaan Ibadah Haji Tahun 2020 Tunggu Sinyal Pemerintah Arab Saudi

Menurut Dicky, ibadah haji pada tahun ini masih mungkin untuk dilakukan, tetapi dengan sejumlah syarat yang harus ditetapkan. "Secara teori masih bisa dengan beberapa syarat, tapi semua kembali ke pihak Saudi. Saat pandemi H1N1 pun dengan beberapa pengetatan akhirnya ibadah haji tetap dilakukan," kata Dicky, dalam webinar yang diselenggarakan oleh Persatuan Kedokteran Haji Indonesia, Senin (1/6/2020). 

Pelaksanaan ibadah haji di tengah pandemi Covid-19 Menurut Dicky, ada beberapa skenario pelaksanaan ibadah haji di tengah pandemi Covid-19. Pertama, pengurangan jumlah jemaah sebesar 25-50 persen yang dilakukan berdasarkan protokol kesehatan. 

Baca Juga: Komisi VIII minta mitigasi bila jemaah haji gagal berangkat ke tanah suci

Selain itu, perlu dilakukan tes untuk mendeteksi Covid-19 sejak masih berada di negara asal, sebelum berangkat, dan setelah tiba di Saudi, serta sebelum kembali ke negara asal.

Sementara itu, untuk pemerintah, Dicky memberi masukan beberapa opsi skenario yang bisa dilakukan untuk meminimalisasi dampak buruk yang bisa terjadi. Sebagai antisipasi, pemerintah bisa memberlakukan seleksi dengan kriteria yang telah ditentukan bagi calon Tenaga Haji Indonesia (THI) dan jemaah calon haji. 

Kriteria tersebut antara lain tidak mengalami obesitas dan tidak memiliki faktor risiko. Selain itu, calon THI dan jemaah calon haji juga harus lolos tes RT-PCR. Kriteria lain yang bisa diberlakukan adalah membatasi usia maksimal jemaah haji menjadi 45 tahun dan sehat bugar. Adapun untuk THI, semakin muda usianya maka semakin baik. 

"Saya menyarankan usia 45 tahun ini bukan karena kemarin pemerintah mengizinkan warga di bawah 45 tahun kembali bekerja, tetapi paling tidak usia di bawah 45 tahun lebih berpeluang bertahan," kata Dicky. 

Baca Juga: Belum ada kepastian dari Arab Saudi soal haji, Kemenag tunggu hingga 5 Juni

Untuk THI, karena mereka nantinya akan bekerja mendampingi jemaah, Dicky menyarankan agar THI dipilih dari mereka yang masih muda. Idealnya berusia di bawah 38 tahun. 

Meski secara teori masih bisa dilakukan, Dicky mengingatkan bahwa keputusan pelaksanaan ibadah haji sepenuhnya berada di tangan Pemerintah Arab Saudi. "Karena mereka yang punya rumahnya dan mereka juga yang nanti akan menentukan syarat-syaratnya. Kita hanya bisa berdoa," kata Dicky. 

Baca Juga: Masjid-masjid di Arab Saudi mulai dibuka sembari menerapkan aturan ketat

Untuk saat ini, Dicky menyarankan semua pihak, baik Pemerintah Indonesia maupun masyarakat untuk terus memantau dinamika dan data pandemi COVID-19 dan menganalisanya sebagai dasar penentuan kebijakan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ibadah Haji 2020, Ini Saran untuk Pemerintah jika Tetap Berangkatkan Jemaah"
Penulis : Jawahir Gustav Rizal
Editor : Inggried Dwi Wedhaswary

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×