kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.547.000   -20.000   -1,28%
  • USD/IDR 15.729   -1,00   -0,01%
  • IDX 7.533   -40,83   -0,54%
  • KOMPAS100 1.163   -7,22   -0,62%
  • LQ45 916   -5,20   -0,56%
  • ISSI 230   -1,26   -0,54%
  • IDX30 471   -2,73   -0,58%
  • IDXHIDIV20 565   -2,71   -0,48%
  • IDX80 132   -0,78   -0,59%
  • IDXV30 140   -0,82   -0,58%
  • IDXQ30 157   -0,85   -0,54%

Hadapi perubahan iklim, SBY usulkan Indonesia terapkan green economy


Senin, 04 Oktober 2021 / 15:29 WIB
Hadapi perubahan iklim, SBY usulkan Indonesia terapkan green economy
ILUSTRASI. Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyarankan agar Indonesia dapat menggunakan model, sistem, dan praktik ekonomi yang cocok dengan tantangan abad ini dalam membangun dan menjalankan ekonominya. 

Menurut SBY, yang cocok dengan kondisi saat ini bagi Indonesia adalah dengan menerapkan green economy. 

"Dalam membangun dan menjalankan ekonomi, pilihlah model, sistem, dan praktik ekonomi yang cocok dengan tantangan abad ini. Saya katakan green economy, salah satu ideologi abad 21," kata SBY di acara International Conference on Islamic Sstudies(ICIS) bertema Islam and Sustainable Development yang digelar Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh secara daring, Senin (4/10/2021). 

Menurut SBY, ekonomi yang sangat kapitalistik hanya akan mengancam keberlangsungan manusia dan bumi.

Baca Juga: Butuh keterlibatan semua pihak atasi perubahan iklim

Sejak abad 17-18, kata dia, ekonomi terus tumbuh dengan luar biasa, tetapi dampaknya adalah sumber-sumber kehidupan terkuras melebih kepatutannya, lingkungan tercemar, bumi makin panas, serta ketimpangan dan ketidakadilan yang makin parah. 

"Ekonomi yang hanya mengejar pertumbuhan dengan segala hukum dan mekanisme pasar yang absolut, itu mengancam keberlangsungan manusia dan bumi. Di mana-mana sudah mulai muncul terhadap bagaimana bagusnya sistem kebijakan dan praktik ekonomi yang kita anut," kata SBY. 

SBY menilai, ada sesuatu yang salah dengan ekonomi dan pembangunan yang dilakukan saat ini. Dengan demikian, kata dia, kewajiban dunia saat ini adalah agar semua bangsa di dunia harus melakukan transformasi besar menuju green economy dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. 

"Yang tidak mau bertransformasi akan tersisih, tertinggal. Kita tidak ingin Indonesia tersisih atau tertinggal, oleh karena itu kita harus melakukan segala sesuatu," ujar dia. 

Baca Juga: Inggris kembali menggunakan PLTU batubara, harga batubara cetak rekor

Apalagi, kata dia, penduduk Indonesia diperkirakan akan mencapai 300 juta lebih pada tahun 2035 dan kelas konsumennya meningkat mendekati lebih dari 130 juta sebelum tahun 2030. 

Hal tersebut akan membuat kebutuhan dasar manusia Indonesia meningkat tajam, sedangkan jumlah penduduk miskin pun masih sekitar 10%. Menurut dia, skenario gelap akan terjadi apabila Indonesia dan dunia tidak melakukan perubahan apapun. 

"Misalnya ekonomi kita hanya mengejar pertumbuhan semata-mata atau kita mempertahankan gaya hidup yang serakah, bukan kebutuhan yang kita kejar, tapi keserakahan. Lantas kita begitu saja gemar menguras sumber kehidupan. Akibatnya bumi makin panas, sumber daya alam makin terkuras," kata SBY. 

"Apabila dari semua political will dan policy kita tetap lemah nasional dan internasional, masa depan kita sungguh suram," kata dia. SBY pun mengajak agar seluruh pihak saat ini mulai melakukan pembangunan dengan menjalankan kaidah-kaidah pembangunan berkelanjutan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "SBY Sarankan Indonesia Terapkan Green Economy"
Penulis : Deti Mega Purnamasari
Editor : Dani Prabowo

Selanjutnya: Pemerintah Memiliih Ekonomi Hijau Sebagai Strategi Keluar dari Krisis Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×