Sumber: Antara | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) mendorong para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) guna mengoptimalkan penggunaan internet dalam bisnisnya untuk meningkatkan daya saing dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
"Kami mendorong anggota HIPMI dan pelaku UMKM di seluruh Indonesia untuk mengoptimalkan layanan internet dalam menghadapi MEA 2015 yang sudah di depan mata," kata Ketua Badan Otonom Bidang Bisnis, Investasi dan UKM Badan Pengurus Pusat Hipmi Hardini Puspasari di Jakarta, Kamis (7/5).
Ia berpendapat, pengoptimalan internet penting karena keterhubungan informasi dengan internet di seluruh penjuru dunia kini semakin mudah diperoleh siapapun, termasuk bila pelaku UMKM ingin mempromosikan produk-produk unggulannya melalui layanan internet.
Untuk itu, ujar dia, momentum untuk mengembangkan diri dan meningkatkan daya saing usaha harus ditingkatkan dengan mengoptimalkan layanan internet yang kini semakin menjamur di seluruh Indonesia.
Namun, lanjutnya, harus diakui bahwa masih ada wilayah di pedalaman Indonesia yang belum tersentuh oleh akses internet.
"Artinya, pelaku usaha yang ada di wilayah belum terjangkau internet, bisa mendekatkan dirinya ke daerah yang telah memiliki akses," katanya.
Hardini mengemukakan, dengan mengoptimalkan layanan internet untuk bisnisnya maka pelaku UMKM dinilai juga dapat meningkatkan daya saingnya di era globalisasi seperti sekarang ini.
Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga telah menyiapkan empat "jurus" alias kebijakan khusus bagi UMKM dalam rangka menghadapi pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
"Pertama adalah peningkatan sentra atau klaster dalam upaya pengembangan produk unggulan daerah melalui pendekatan One Village One Product atau OVOP," kata Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Puspayoga di Jakarta, Senin (6/4).
Kedua, pihaknya akan mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kewirausahaan. Selanjutnya jurus ketiga yakni meningkatkan kualitas dan standarisasi produk UMKM.
Jurus keempat yakni penyiapan skema pembiayaan dengan bunga yang murah khususnya melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB)-KUMKM yang saat ini sedang menyiapkan kebijakan pembiayaan bagi UMKM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News