Reporter: Handoyo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta meminta kalangan buruh untuk mempersiapkan diri menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang berlaku awal tahun depan. Apabila para buruh atau pekerja kita tidak mewaspadai hal ini dikhawatirkan tenaga kerja lokal akan menjadi penonton di negeri sendiri.
Sarman Simanjorang, Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta mengatakan, saat ini tenaga kerja di Thailand, Filpina, Kamboja, Myanmar sudah siap masuk ke Indonesia dengan kompetensi dan keterampilan yang sudah mumpuni.
"Bahkan mereka sudah belajar bahasa Indonesia dan budaya Indonesia. Ini merupakan ancaman serius bagi tenaga kerja kita," kata Sarman, dalam siaran Persnya, Kamis (30/4).
Sarman bilang, tenaga kerja dalam negeri hampir 93% masih di dominasi lulusan sekolah dasar dan menengah. Hanya sekitar 7% yang berpendidikan diploma dan sarjana.
Selain itu, kelemahan lain yang harus ditingkatkan antara lain masalah produktivitas, kemampuan mempergunakan komputer/IT,kemampuan berbasaha Inggris serta sikap dan perilaku kerja.
Data dari Asean Organization Produktivity menyebutkan bahwa bahwa dari 1.000 tenaga kerja Indonesia hannya 4,3% yang memiliki keterampilan, masih di bawah Filipina yang mencapai 8,2%, Malaysia 32,6%, bahkan Singapura mencapai 34,7%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News