kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hadapi corona, Bank Dunia siapkan dana pinjaman US$ 12 miliar


Rabu, 04 Maret 2020 / 14:05 WIB
Hadapi corona, Bank Dunia siapkan dana pinjaman US$ 12 miliar


Reporter: Grace Olivia | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring dengan kian meluasnya penyebaran virus corona secara global, Bank Dunia (World Bank) menyiapkan paket pendanaan sebesar US$ 12 miliar. 

Pendanaan disiapkan bagi negara-negara berkembang agar dapat mengambil aksi yang efektif dalam menghadapi dampak wabah, baik di sektor kesehatan dan perekonomian. 

Baca Juga: Redam dampak corona, Sri Mulyani buka peluang penundaan pembayaran PPh 21

Melalui paket pendanaan ini, Bank Dunia membantu negara-negara berkembang untuk memperkuat  sistem kesehatan, termasuk akses layanan kesehatan yang lebih baik untuk melindungi masyarakat dari epidemi, memperkuat pengawasan terhadap penyakit dan intervensi ke masyarakat, hingga bekerjasama dengan sektor swasta untuk mengurangi dampak ke ekonomi.

“Kami bekerja untuk menyediakan respon yang cepat dan fleksibel bagi negara-negara berkembang yang menghadapi penyebaran Covid-19. Yaitu melalui pendanaan darurat, konsultasi kebijakan, dan pendampingan teknis untuk membantu negara merespon krisis,” tutur Presiden Bank Dunia, David Malpass dalam keterangannya. 

Paket pendanaan akan disediakan oleh IDA, IBRD, dan IFC untuk dikoordinasikan secara global. 

Sebesar US$ 8 miliar dari total US$ 12 miliar yang tersedia itu merupakan tambahan pendanaan baru yang akan disalurkan secara cepat (fast track) bagi negara-negara yang membutuhkan.

Paket pendanaan tersebut terdiri dari dana baru sebesar Rp 2,7 miliar dari IBRD dan US$ 1,3 miliar dari IDA. Bank Dunia juga melakukan prioritas ulang pada portofolio sebesar US$ 2 miliar, serta dana sebesar US$ 6 miliar dari IFC yang sudah termasuk US$ 2 miliar dana fasilitas perdagangan. 

Paket pendanaan ini menyediakan hibah dan pinjaman berbunga rendah dari IDA bagi negara berpenghasilan rendah, serta pinjaman dari IBRD bagi negara berpenghasilan menengah dengan metode  fast-track. 

Sementara IFC akan menyediakan dukungan kepada sektor swasta agar dapat tetap beroperasi dan mempertahankan tenaga kerja. 

“IFC akan bekerja dengan klien bank komersial untuk memperluas pembiayaan perdagangan dan modal kerja. IFC juga membantu klien korporasi terutama di sektor peralatan medis dan farmasi untuk mempertahankan rantai pasok dan membatasi risiko pen urunan,” tulis Bank Dunia.

Baca Juga: Mengejutkan! The Fed cukur bunga 50 bps, pemotongan terbesar sejak 2008

Bank Dunia menilai, negara-negara memiliki tingkat kerentanan dan tingkat risiko yang berbeda-beda dalam menghadapi wabah Covid-19 sehingga membutuhkan dukungan dengan tingkat yang berbeda-beda pula. Lembaga itu mengatakan akan memprioritaskan negara-negara termiskin dan mereka yang berisiko tinggi dengan kapasitas rendah.

"Ketika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terus berkembang, Bank Dunia akan menyesuaikan pendekatan dan sumber daya sesuai kebutuhan,”  tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×