Sumber: TribunNews.com | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Pemimpin pesantren Tebu Ireng Jombang Salahuddin Wahid alias Gus Solah, menganggap wajar tidak bulatnya suara dukungan Nahdlatul Ulama (NU) ke satu pasangan capres-cawapres.
Ia bahkan menerangkan suara organisasi keagamaan yang berdiri tahun 1926 ini memang sering terpecah.
"Suara NU memang sering terpecah. Pada pemilu 2004 terpecah. Pemilu 2009 juga. Namun itu tidak masalah," ujarnya di kediamannya di Jalan Tendean kawasan Jakarta Selatan, Jumat (23/5/2014) malam.
Adik mantan presiden Abdurrahman Wahid ini mengatakan jumlah warga NU sangatlah banyak dan masing-masing dari mereka memiliki pilihan pribadi. "Kami menghormati keputusan tersebut," ucapnya.
Gus Solah dikenal sebagai tokoh penting organisasi keagamaan ini. Menjelang pilpres, ia dikunjungi capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Joko Widodo awal Mei lalu di Jombang.
Sore tadi, pasangan capres Prabowo Subianto dari Partai Gerindra, Hatta Rajasa, juga telah mengunjungi kediamannya di Jakarta Selatan.
Namun, Gus Solah yang pada pemilu 2004 mencalonkan diri sebagai cawapres ini mengatakan saat belum bisa menentukan arah dukungannya.
"Dukungan akan diberikan setelah mengetahui konsep masing-masing pasangan dalam membangun Indonesia ke depan," ucapnya. (Abraham Utama)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News