kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Gudang terbatas, logistik pemilu terancam rusak


Kamis, 13 Februari 2014 / 10:20 WIB
Gudang terbatas, logistik pemilu terancam rusak
ILUSTRASI. Instagram app is seen on a smartphone in this illustration taken, July 13, 2021. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Minimnya ketersediaan gudang di sejumlah satuan kerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) di daerah, seharusnya menjadi perhatian. Sejumlah KPU di daerah tak memiliki gudang yang memadai untuk menyimpan logistik pemilu. Akhirnya, barang-barang logistik pemilu yang seharusnya bisa dipakai kembali, mangkrak tak terawat.

Hal itu pula yang terlihat di KPU Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Senin (10/2/2014). Gudang KPU Kuningan terletak di belakang Kantor KPU. Untuk menuju gedung, kita harus masuk melalui kantor. Hari itu, Ketua KPU Kabupaten Kuningan Heni Susilawati ingin menunjukkan kesiapan logistik Pemilu 2014 kepada Ketua KPU Husni Kamil Manik.

Tidak ada yang istimewa dari gudang itu. Sisi bawah dinding terbuat dari batu dilapisi semen bercat kuning. Namun, beberapa bagian sisi atasnya hanya terbuat dari seng.

Di bagian paling atas tembok terdapat sekat udara yang membuat ruang itu tetap terpapar cahaya pada siang hari meski pintu gudang ditutup. Sekat udara itu juga berfungsi sebagai sirkulasi udara, agar barang yang tersimpan tidak lembab dan berjamur.

Di gudang berukuran sekitar 200 meter persegi itu, pihak KPU Kuningan menyimpan semua kebutuhan logistik Pemilu 2014. Di sana lah disimpan bilik suara, kotak suara, dan bantalan paku.

Semua logistik yang akan didistribusikan ke 2.595 tempat pemungutan suara (TPS) di 376 desa/kelurahan di seluruh Kuningan itu padat memenuhi ruangan.

Padahal, kotak suara dan bilik suara baru yang terbuat dari bahan karton itu masih hanya berbentuk lembaran yang ditumpuk. Hanya satu kotak suara yang sudah disusun menjadi berbentuk kotak.

Akibatnya, stok lama kotak suara yang terbuat dari alumunium di simpan di sekitar gudang. Di antaranya, di depan gudang dan di lahan seluas sekitar 20 meter persegi yang berada lebih jauh dari gudang.

Tidak ada perlindungan terhadap kotak-kotak suara itu. Ada bekas kanopi yang mungkin untuk melindungi kotak suara. Akan tetapi, hanya tiang dan rangka atap yang tersisa dari kanopi itu sehingga tak berguna.

Dibanding logistik berbahan karton, kotak suara berbahan alumunium memang lebih tahan air. Namun, kerusakan mulai mengancam. Di bagian belakang dan samping tumpukan kotak suara mulai ditumbuhi tanaman menjalar. Kotak suara pun mulai berkarat.

Ancaman kerusakan juga terdapat pada kotak suara yang disimpan tepat di depan gudang. Beberapa kotak suara sudah terlepas dari rangkaiannya dan karatan.

"Nanti menjelang pemungutan suara, disusun rapi lagi dan karatnya dibersihkan, Pak," kata Heni kepada Husni, saat Ketua KPU itu mengamati nasib kotak suara.

Heni mengatakan, kantor dan gudang KPU Kuningan itu meminjam lahan dan bangunan milik Pemerintah Kabupaten Kuningan. Ia mengatakan, pihaknya belum memiliki lahan yang tercatat atas nama KPU Kuningan.

Dalam beberapa kesempatan, Husni mengatakan, hanya 25 persen dari 531 satuan kerja yang memiliki gudang. Bahkan, KPU daerah yang memiliki gudang representatif untuk menyimpan logistik pemilu, jumlahnya lebih kecil lagi.

"Mereka mengeluarkan itu karena barang untuk kebutuhan 9 April (pemungutan suara Pemilu 2014) sudah sampai, kotak dan bilik suara yang baru yang berbahan kardus itu jadi prioritas utama untuk diselamatkan," kata Husni, Selasa (11/2/2014)

Keterbatasan gudang juga menjadi masalah bagi KPU Kabupaten Jayapura, Papua. Beberapa waktu lalu, ribuan logistik hilang dari KPU. Usut punya usut, ternyata perlengkapan pemilu itu dijual pemilik gudang yang disewa KPU. Sebabnya, KPU Jayapura belum membayar biaya sewa gudang.

Husni mengatakan, pihaknya berharap setiap KPU di daerah dapat menangani masalah keterbatasan  kantor dan gudang itu.  (Deytri Robekka Aritonang)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×