kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gubernur BI Ungkap Risiko yang Membayangi Perekonomian RI


Kamis, 21 Juli 2022 / 16:04 WIB
Gubernur BI Ungkap Risiko yang Membayangi Perekonomian RI
ILUSTRASI. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, risiko yang bisa menahan pertumbuhan ekonomi dalam negeri berasal dari potensi kinerja ekspor yang tak setinggi pada tahun lalu dan kenaikan harga-harga (inflasi).


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemulihan ekonomi terus berjalan pasca hantaman pandemi Covid-19. Meski begitu, Bank Indonesia (BI) melihat masih ada risiko yang bisa menahan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, risiko yang bisa menahan pertumbuhan ekonomi dalam negeri berasal dari potensi kinerja ekspor yang tak setinggi pada tahun lalu dan kenaikan harga-harga (inflasi).

Menurut Perry, kinerja ekspor tidak selamanya bisa tinggi. “Ke depan, kinerja ekspor akan dipengaruhi perlambatan ekonomi global, karnea permintaan global yang akan terpengaruh dengan perlambatan ekonomi global. Ini memengaruhi kinerja ekspor,” tutur Perry dalam pembacaan hasil Rapat Dewan Gubernur BI, Kamis (21/7) secara daring.

Sedangkan dari sisi harga, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada tahun ini diperkirakan lebih tinggi dari batas atas inflasi yang ditetapkan oleh BI, yang sebesar 4% yoy. Perkiraan Perry, inflasi ada berada di kisaran 4,5% yoy hingga 4,6% yoy.

Baca Juga: Bank Indonesia Kembali Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2022, Jadi 2,5%

Peningkatan inflasi ini didorong peningkatan harga pangan dan peningkatan harga energi yang tidak disubsidi oleh pemerintah. Ini kemudian juga akan berpengaruh pada tingkat kecepatan kenaikan konsumsi swasta.

Nah, dengan perkembangan tersebut, Perry memperkirakan, pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022 bisa berada di kisaran 4,5% yoy hingga 5,3% yoy. Namun, dengan risiko yang muncul, pertumbuhan ekonomi pada tahun ini diperkirakan bisa lebih rendah dari titik tengah kisaran tersebut yang sebesar 4,9% yoy.

“Kami melihat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022 ada di kisaran 4,5% yoy hingga 5,3% yoy, tetapi bisa lebih rendah dari titik tengah yang sebesar 4,9% yoy,”  kata Perry.

Baca Juga: Bank Indonesia Menahan Suku Bunga Acuan di Level 3,5%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×