kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gubernur BI sebut terdapat 4 tantangan bank sentral dalam menghadapi pandemi


Kamis, 02 September 2021 / 13:31 WIB
Gubernur BI sebut terdapat 4 tantangan bank sentral dalam menghadapi pandemi
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur BI di Jakarta, Kamis (17/9/2020).


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, terdapat empat tantangan bank sentral dalam menghadapi peradaban baru akibat pandemi Covid-19 yang saat ini sedang terjadi. 

Menurutnya, tantangan yang harus dihadapi pertama adalah upaya mempercepat pemulihan ekonomi dan mendorong perekonomian menjadi lebih kuat dan resilien.

Kedua, digitalisasi. Akselerasi ekonomi dan keuangan digital nasional yang menjadi game-changer selama pandemi, serta digitalisasi di berbagai bidang lainnya.

Ketiga, inklusi, yaitu perlunya akselerasi inklusi ekonomi dan keuangan, khususnya pada UMKM dan sektor pertanian melalui klasterisasi, kewirausahaan, akses pembiayaan, dan digitalisasi. Keempat, ekonomi hijau (green economy).

Baca Juga: BCA catat rasio intermediasi makroprudential (RIM) di level 64,0% per Juni 2021

“Tekanan untuk ramah lingkungan yang semakin tinggi perlu direspons melalui kebijakan reformasi struktural maupun digitalisasi,” kata Perry dalam acara 15th Bulletin of Monetary Economics and Banking (BMEB) International Conference and Call for Papers 2021, Kamis (2/9).

Lebih lanjut, Perry menyampaikan respons BI terhadap masing-masing tantangan tersebut adalah pertama, implementasi bauran kebijakan bank sentral (Central Bank Policy mix) akan terus berlanjut, tidak hanya terkait kebijakan suku bunga , tetapi juga untuk menjaga stabilitas nilai tukar.

Kedua, BI juga akan terus mendorong digitalisasi ekonomi dan keuangan dengan terus mendukung akselerasi digital banking, fintech, ecommerce, dan industri sistem pembayaran. Ketiga, berkoordinasi dengan Pemerintah dalam memperkuat pemulihan ekonomi, antara lain mendukung dan mempromosikan UMKM.

Untuk mendukung hal tersebut, BI tidak hanya melakukan pengembangan UMKM tapi juga program onboarding untuk mendukung UMKM Go Digital.

Keempat yaitu green economy and finance. Dengan begitu maka BI akan mendukung kebijakan makroprudensial yang ramah terhadap lingkungan, antara lain kebijakan pembiayaan berwawasan lingkungan green financing,” pungkasnya. 

Selanjutnya: Bank MNC bidik rights issue Rp 4,5 triliun, Hary Tanoe cuma serap Rp 200 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×