kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.838   -98,00   -0,62%
  • IDX 7.384   -108,06   -1,44%
  • KOMPAS100 1.138   -20,96   -1,81%
  • LQ45 901   -18,70   -2,03%
  • ISSI 224   -1,86   -0,82%
  • IDX30 463   -11,32   -2,38%
  • IDXHIDIV20 560   -12,38   -2,16%
  • IDX80 130   -2,40   -1,81%
  • IDXV30 139   -1,66   -1,18%
  • IDXQ30 155   -3,12   -1,97%

Gubernur BI Melihat Ada Peluang Pemangkasan BI Rate di 2025


Rabu, 06 November 2024 / 17:55 WIB
Gubernur BI Melihat Ada Peluang Pemangkasan BI Rate di 2025
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, Bank Indonesia (BI) akan mempertimbangkan penurunan suku bunga acuan atau BI rate pada tahun 2025. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/16/10/2024


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akan mempertimbangkan penurunan suku bunga acuan atau BI rate pada tahun 2025. Langkah ini diambil untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional sembari menjaga stabilitas makroekonomi.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjelaskan, kebijakan moneter BI pada tahun depan akan tetap seimbang dengan fokus utama pada stabilitas ekonomi dan mendukung pertumbuhan.

"Arah kebijakan BI tahun 2025 yang tadi kami sampaikan untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi," kata Perry dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (6/11).

Baca Juga: Pemangkasan Suku Bunga Dinilai Bisa Menahan Pelemahan Daya Beli Masyarakat

Selain itu, Perry menegaskan, BI berkomitmen menjaga inflasi agar tetap sesuai dengan target, yakni 2,5±1%.

"Dari perkiraan kami, masih terbuka ruang untuk penurunan suku bunga," katanya.

Untuk memperkuat stabilitas ekonomi, BI juga berencana memperdalam pasar uang dan melakukan intervensi di pasar valuta asing (valas). Langkah ini akan dilakukan dalam rangka memperbarui blueprint kebijakan moneter hingga tahun 2030.

Perry juga menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan BI dalam kebijakan fiskal dan moneter. Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat dukungan terhadap sektor riil, serta meningkatkan kapasitas perekonomian untuk menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca Juga: Pemangkasan Suku Bunga The Fed Buka Peluang BI Turunkan BI Rate

Lebih lanjut, dalam kebijakan makroprudensial, BI akan terus mendorong likuiditas untuk mendukung pemberian kredit di sektor-sektor prioritas yang dapat menciptakan lapangan kerja tinggi. Diharapkan kebijakan ini dapat mendukung aktivitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Selanjutnya: CIMB Niaga Dorong Optimalisasi Transaksi Mata Uang Lokal Antarnegara (LCT)

Menarik Dibaca: Allianz Indonesia Ingatkan Generasi Muda Disiplin Merencanakan Finansial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×