Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Suku bunga acuan global, Fed Fund Rate (FFR) diproyeksikan masih akan turun hingga 50 basis poin hingga akhir tahun 2024. Pemangkasan suku bunga dinilai dapat menahan pelemahan daya beli.
Ekonom dari Bright Institute Awalil Rizky memperkirakan Indonesia akan ikut menurunkan suku bunga. Bahkan jika The Fed masih menahannya, karena sebelumnya Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga 25bps.
"Diharapkan jika diturunkan perlahan bisa membantu menahan pelemahan daya beli. Namun belum akan segera berdampak pada pertumbuhan ekonomi, apalagi ancaman PHK," jelas Awalil kapada Kontan, Minggu (3/11).
Baca Juga: Penurunan Daya Beli Masih Menekan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Namun penurunan suku bunga BI menurut Awalil untuk kondisi saat ini tidak terlalu berdampak signifikan untuk mendongkrak dana asing yang masuk ke Indonesia. Kecenderungan menurunkan suku bunga terjadi di banyak negara. Jika modal keluar lebih karena hal lain, misal faktor kondisi politik dan kebijakan yang tidak pasti atau daya tahan eksternal ekonomi indonesia dinilai kurang.
"Intinya faktor risiko," ujarnya.
Sementara itu Awalil memperkirakan hingga akhir tahun suku bunga BI masih akan turun 50bps, dengan dua kali pemangkasan. Bahkan tahun depan berpotensi diturunkan hingga 5,0% jika kondisi ekonomi Indonesia membaik, terutama stabilitas nilai tukar dan inflasi. Kemudian laju pertumbuhan ekonomi bertahan di kisaran 5%.
"Jika keadaan itu memburuk justru suku bunga dapat Kembali kembali ke 6%," ucapnya.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diproyeksikan Akan Melambat pada Kuartal III 2024
Selanjutnya: Premi Asuransi Jiwa Meningkat 2,73% Menjadi Rp 135,64 Triliun pada September 2024
Menarik Dibaca: BMKG Deteksi Bibit Badai Siklon Tropis 90W, Cuaca Hujan Lebat di Provinsi Berikut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News