kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gubernur BI Ingin Inflasi Pangan Bisa Ditekan hingga 5%


Rabu, 10 Agustus 2022 / 11:12 WIB
Gubernur BI Ingin Inflasi Pangan Bisa Ditekan hingga 5%


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) tengah berupaya untuk menekan inflasi pangan di Tanah Air, untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi.

Pasalnya, inflasi pangan pada Juli tahun ini sempat berada di level 10,32%. Inflasi tersebut merupakan inflasi pangan tertinggi selama tahun berjalan 2022.

Gubernur BI Perry Warjiyo berharap, inflasi pangan bisa ditekan di level 6% bahkan hingga 5%. Upaya tersebut dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat agar tidak turun dan juga menyejahterakan masyarakat.

Perry melanjutkan, dampak kenaikan inflasi pangan juga tak hanya erat dengan sektor ekonomi semata. Namun, juga berdampak luas ke sektor sosial karena turunnya daya beli masyarakat.

Baca Juga: Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Dorong Konsumsi Masyarakat

“Bagaimana kita bersama berjuang bersatu mengendalikan inflasi pangan, agar inflasi pangan dari 10,47% bisa turun paling tinggi 6%, kalau bisa 5%,” tutur Perry dalam agenda Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan, Rabu (10/8).

Adapun Perry mengatakan, salah satu upaya uang akan dilakukan untuk menekan inflasi pangan adalah dengan melakukan gerakan operasi pasar nasional. Dengan begitu, harga bahan pokok makanan sehari-hari masyarakat seperti cabai, bawang, telur, daging, dan minyak bisa turun dan berada di harga yang stabil.

Teranyar, pihaknya sedang melakukan koordinasi operasi pasar di pusat bersama Bupati/Walikota, agar bisa menggunakan anggaran daerahnya untuk melakukan oprasi pasar. Salah satu daerah yang akan melakukan operasi pasar adalah Provinsi Jawa Timur.

“Dalam melakukan operasi pasar biasanya ada beberapa masalah kepastian hukum dan ada beberapa Bupati/Walikota yang takut menggunakan anggaran untuk operasi pasar. Maturnuwun mbak yu (Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa) sudah bergerak untuk operasi pasar,” kata Perry.

Perry juga menghimbau agar antar daerah bisa saling bekerja sama, agar proses operasi pasar bisa berjalan dengan efisien. Sebab di pasar sendiri terdapat mata rantai mulai dari petani, pengepul kecil hingga menengah dan besar.

Baca Juga: Ini Risiko yang Harus Diwaspadai Indonesia di Tengah Ketidakpastian Global

“Kalau ada kerjasama antar daerah bisa cepat. Ini Terima kasih tadi sudah digerakkan provinsi Jawa Tengah dan beberapa provinsi di Jawa untuk kerjasama antar daerah berjamaah bergotong-royong bersilaturahmi bersatu semangat proklamasi itu yang kita lakukan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Perry mengatakan, pekan lalu, Ia telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk melaporkan kondisi inflasi, dan presiden langsung mengintruksikan kepada seluruh Menteri untuk bekerja sama mengendalikan inflasi.

Selain itu, pada 18 Agustus mendatang, Perry bilang akan diadakan rapat kerja nasional bersama TPID terkait rencana penanganan inflasi ke depan yang akan langsung di arahkan oleh presiden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×