kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gubernur BI Ingatkan Berkah Komoditas akan Berakhir Di Tahun 2023


Rabu, 31 Agustus 2022 / 20:05 WIB
Gubernur BI Ingatkan Berkah Komoditas akan Berakhir Di Tahun 2023
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia (BI) memperkirakan berkah kenaikan harga komoditas tidak akan terjadi lagi pada tahun depan. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan bahwa berkah kenaikan harga komoditas tidak akan terjadi lagi pada tahun depan. Hal ini dikarenakan perekonomian global diperkirakan akan mengalami pelemahan di tahun depan. Sehingga hal ini akan mempengaruhi harga komoditas yang menjadi andalan Indonesia, seperti batubara dan juga minyak sawit.

"Yang perlu dicermati tahun depan adalah perekonomian dunia turun dan tentu saja daya dukung dari ekspor tidak akan sekuat pada dua tahun terakhir, termasuk tahun ini," ujar ujar Perry dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI di Gedung DPR RI, Rabu (31/8).

Oleh karena itu, berkah dari durian runtuh yang terjadi dalam dua tahun terakhir akan berakhir. Meski begitu, Perry mengatakan bahwa berbagai indikator di tahun ini masih terus menunjukkan pertumbuhan yang positif, baik dari sisi ekspor, Indeks Keyakinan Konsumen, serta Indeks Purchasing Manufaktur.

Baca Juga: Sri Mulyani Waspadai Tantangan yang Bisa Hambat Pertumbuhan Ekonomi pada 2023

"Ini menunjukkan perekonomian kita yang terus membaik, sehingga kami perkirakan untuk tahun ini pertumbuhan ekonomi bisa ke atas dari proyeksi 4,5% hingga 5,3%," katanya.

Namun, semuanya masih akan sangat bergantung dari kebijakan fiskal di tahun ini dan juga yang telah dibahas dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023. 

Sementara itu, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) masih menunjukkan kinerja yang sangat bagus sehingga dapat mendukung stabilitas eksternal Indonesia.

"NPI di kuartal II-2022 kemarin surplus, di transaksi berjalan juga surplus, demikian juga defisit transaksi modal dan finansial yang juga lebih rendah," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×