Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam rangka membangun masa depan industri dan pengembangan yang lebih baik, Pembaruan CEO Kompas100 mengadakan seminar "Masa Depan Jalan Tol Indonesia" di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (27/9).
Seminar ini diinisiasi empat media Kompas Gramedia yang bekerjasama dengan Asosiasi Tol Indonesia (ATI) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) menyelanggarakan acara untuk mencari solusi menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi industri.
Acara ini juga fokus membicarakan pengembangan teknologi, regulasi, market, serta prospek investasi bagi sektor swasta.
Baca Juga: Kompas Gramedia (KG) gelar Anugerah Kolaborasi
Pemimpin Redaksi Harian Kompas Ninuk Pambudy menyatakan acara ini adalah serangkaian dari acara menuju Kompas100 CEO Forum yang akan diselenggarakan pada 27 November 2019 mendatang.
"Acara Kompas100 CEO Forum acara yang mengundang CEO yang terdaftar di indeks Kompas100 dan Presiden Joko Widodo yang akan memberikan sambutan kunci mengenai fokus kerja pemerintah di 2020," jelasnya saat membuka acara di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (27/9).
Acara CEO Talks sebenarnya dilakukan secara berkala 2 minggu sekali di Menara Kompas. KG membuka dialog antara CEO konstituen Kompas100 untuk berdialog tentang cara perusahaannya menghadapi dan mengatasi tantangan di era disrupsi.
Nah, dalam acara kali ini CEO Talks diselenggarakan di Main Hall BEI untuk mendatangkan beberapa pemangku kepentingan yang bisa menjelaskan segala tantangan untuk menghadapi masa depan jalan tol.
Ninuk bilang pertumbuhan panjang jalan tol selama 4,5 tahun ini terbangun lebih 900 kilometer. Pembangunannya sangat pesat kalau dibandingkan dengan pertumbuhan pembangunan jalan tol dari 1974-2004.
Baca Juga: Tol Trans Sumatra selesai sesuai target, Menteri BUMN beri apresiasi ke pekerja
Ninuk menyatakan ada berbagai tantangan yang sampai saat ini menjadi tantangan bersama industri yaitu regulasi dan kelembagaan, perencanaan dan investasi, pelaksanaan, pengadaan tanah, kelayakan proyek, dan jaminan pemerintah.
Adapun tantangan besar di luar itu adalah menyediakan infrastruktur yang nyaman dan aman bagi publik.
Direktur Penilaian BEI IGD Nyoman Yetna menyatakan diskusi ini diharapkan mampu meningkatkan wawasan dan masa depan jalan tol Indonesia.
"Perkembangan pembiayaan infrastruktur di bursa dapat dilihat dari aktivitas perusahaan tercatat yang masuk ke sektor infrastructure, utilities and transportation yakni sebanyak 74 perusahaan," jelasnya.
Adapun total market cap di sektor ini sebesar 865 triliun atau memberi kontribusi 12% dari total market cap di bursa. Tentunya nilai ini sangat signifikan dalam pembangunan untuk Indonesia di sektor ini.
Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) Akhirnya Memangkas Target Kontrak Baru premium
Nyoman bilang masih banyak peluang pasar modal dalam mendukung pembangunan infrastruktur mendatang. Beberapa upaya telah dilakukan salah satunya memfasilitasi penerbitan alternatif investasi seperti Kontrak Kolektif atau Dana Investasi Infrastruktur (Dinfra) sebagai sumber pendanaan emiten infrastrutkur.
Dalam acara ini, datang Menteri Pekerjaan Umum dan Pembangunan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Basuki Hadimuljono sebagai keynote speech tentang jalan tol.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News