Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Edy Can
JAKARTA. Pidato Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menuai kecaman. Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) Siswono Yudohusono mengatakan, SBY seharusnya menindak tegas kader partainya yang melakukan tindak kejahatan dan bukan mementingkan pemeringkat partai korup di Indonesia.
"SBY adalah presiden rakyat Indonesia karena dipilih langsung oleh rakyat. Jika ingin menindak korupsi harusnya tegas kepada siapa saja," tutur Siswono, Kamis (14/6).
Menurut Siswono, tindak pidana seperti korupsi bukan hanya dilakukan oleh kader Partai Demokrat saja melainkan partai lainnya. Dia mencontohkan kader Partai Amanat Nasional Wa Ode Nurhayati yang terjerat kasus suap Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah.
Selain itu, Siswono memaparkan ada 178 kepala daerah yang sudah mendapat izin untuk diperiksa terkait dengan dugaan kasus suap dan korupsi. "Ini tentu menggambarkan bahwa kekuasaan sangat dekat dengan tindak kejahatan korupsi," tegasnya.
Karena itu, dia mengatakan, SBY seharusnya tidak menyinggung peringkat partai terkorup. Asal tahu saja, SBY membeberkan data urutan partai terkorup mulai dari tingkat DPRD hingga kementerian.
Untuk korupsi di tingkat DPRD Kabupaten/Kota pada periode 2004 -2012, kader Partai Demokrat yang melakukan tindak pidana korupsi menempati peringkat tiga dengan 11,5%. Sedangkan untuk korupsi di DPR, Kementerian, Gubernur, dan Wali Kota/Bupati, oknum Partai Demokrat juga menempati posisi tiga. Di bawah dua parpol lain yang tidak disebutkan namanya oleh SBY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News