Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Para pengusaha mulai bersuara terkait dengan kemungkinan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mundur dari posisinya saat ini.
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pemberdayaan Daerah, Natsir Mansyur, mengatakan, masih banyak pengganti yang tepat untuk menduduki jabatan Menteri Perdagangan jika Gita Wirjawan resmi mundur demi konvensi Partai Demokrat.
“Yang punya jam terbang tinggi dan pengalaman untuk mengangkat kinerja Kemendag, seperti Marie Elka Pangestu bila perlu dikembalikan ke Kemendag,” kata Natsir, dalam siaran tertulisnya, di Jakarta, pada Jumat (20/9/2013).
Selain Marie yang kini menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Menparekraf), ada nama-nama lain yang dinilai kompeten mengurusi perdagangan, seperti, Chairul Tanjung, Arilangga Hartarto,Chris Kanter, serta Benny Soetrisno.
Pakar ekonomi juga bisa menjadi alternatif jika Gita mundur. Natsir menyebutkan, Aviliani, Henri Saparini, Didik Rachbini, staf ahli wapres Mohamad Ikhsan, dan staf ahli Presiden dari UI Firmansyah juga bisa menduduki posisi tersebut.
“Saya kira masih banyak stok calon Menteri Perdagangan yang memahami masalah perdagangan, karena ini hak prerogratif Presiden, kita serahkan saja ke Presiden yang lebih tahu siapa yang tepat,” lanjutnya.
Menurut Natsir, seorang menteri perdagangan harus mampu mengatasi masalah impor produk industri dan pangan, menjaga pasar dalam negeri, mengurusi antrean free trade agreement (FTA), hingga mencari solusi defisit transaksi dagang dengan China.
“Berdasarkan pengalaman saya sebagai pengusaha yang banyak berhubungan dengan pemerintah, Kementerian perdagangan itu memiliki peran strategis terhadap perekonomian Indonesia, jadi menterinya perlu fokus mengatasi persoalan 2 tahun transaksi perdagangan Indonesia yang defisit,” pungkasnya.
Sebelumnya, Gita Wirjawan menyatakan menyatakan siap mundur jika keikutsertaannya dalam konvensi capres Partai Demokrat terdapat konflik kepentingan. (Estu Suryowati/Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News