kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gita belum tahu siapa penggantinya di kabinet


Jumat, 31 Januari 2014 / 14:06 WIB
Gita belum tahu siapa penggantinya di kabinet
ILUSTRASI. Peringatan dini BMKG cuaca hari ini hujan lebat, provinsi berikut ini dalam status Siaga dan Waspada bencana. ANTARA FOTO/Hendra.


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Gita Wirjawan resmi mundur sebagai Menteri Perdagangan pada Jumat (31/1/2014). Namun, sosok pengganti Gita hingga kini belum diketahui. Gita pun mengaku tak tahu-menahu siapa yang akan mengisi posisinya tersebut.

"Saya tidak tahu siapa pengganti saya. Itu hak prerogatif Presiden," ujarnya dalam jumpa pers di Senayan Golf, Jumat pagi tadi.

Gita menuturkan, dia tidak pernah mengusulkan nama siapa pun untuk menjadi menteri perdagangan berikutnya. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kata Gita, juga tidak pernah menanyakan apa pun soal ini.

"Prosesnya hampir mirip seperti saat saya dulu di BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal). Saya tidak pernah ditanyakan, dan saya juga enggak mau sampai ditanyakan karena itu urusannya Presiden," tutur Gita.

Setelah resmi mundur sebagai menteri, Presiden SBY biasanya akan menunjuk orang yang dianggapnya kompeten. Lantaran Gita berasal dari kalangan profesional, bisa jadi pengganti Gita juga tidak terkait dengan "jatah" partai koalisi.

Gita Wirjawan resmi menyampaikan pengunduran dirinya pada Jumat (31/1/2014) pagi ini. Sebelumnya, Gita mengaku telah mengajukan pengunduran diri hingga tiga kali. Namun, dua pengunduran Gita selalu ditolak Presiden SBY. Baru pada kali ketiga, Presiden SBY akhirnya menyetujui.

Sekitar Rabu (29/1/2014), Gita mengaku menerima jawaban Presiden yang mempersilakannya mundur dari Kabinet Indonesia Bersatu II. Setelah mendapat pemberitahuan itu, Gita pun langsung menggelar jumpa pers hari ini di Senayan Golf dan Kementerian Perdagangan.

Gita mengatakan mundur sebagai Menteri Perdagangan karena ingin fokus mengikuti Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Dia merasa jika tetap menjadi menteri, akan rentan terjadi konflik kepentingan. (Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×