Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) mendukung rencana penggabungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) penerbangan dengan BUMN pariwisata.
Penggabungan tersebut diyakini akan mampu mendongkrak pariwisata Indonesia. Adanya pembentukan holding akan dapat membuat paket pariwisata yang kompetitif.
"Mereka itu mempunyai satu kekuatan bisa menekan, bisa menjual sesuatu dengan gampang di satu paket," ujar Ketua GIPI Didien Junaedy saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (6/8).
Baca Juga: Jokowi ingin gabungkan BUMN penerbangan dan pariwisata, ini kata pengamat
Meski begitu, Didien bilang swasta tak akan tersisih dari industri pariwisata. Ia bilang swasta dapat memiliki peran dalam pengembangan industri tersebut.
"Contoh garuda punya hotel, punya airline, swasta jadi penjualnya harus diatur begitu" terang Didien.
Sebelumnya, Didien juga menjelaskan Kementerian BUMN juga berencana menggabungkan kepemilikan hotel BUMN. Hal itu agar saling mendukung dalam kebutuhan industri.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memunculkan opsi penggabungan dua sektor BUMN tersebut sebagai langkah pembenahan pariwisata Indonesia. Dalam kuartal kedua tahun 2020 jumlah wisatawan mancanegara Indonesia anjlok.
Jokowi menyampaikan angka wisatawan mancanegara pada kuartal II tahun 2020 sebanyak 482.000. Angka tersebut menunjukkan penurunan 87% dibandingkan tahun 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News