kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Giliran Teman Seangkatan SD Presiden Jokowi Memberikan Testimoni Soal Keaslian Ijazah


Senin, 17 Oktober 2022 / 17:08 WIB
Giliran Teman Seangkatan SD Presiden Jokowi Memberikan Testimoni Soal Keaslian Ijazah
ILUSTRASI. Momentum Presiden Joko Widodo, Memamerkan foto Wisuda Sarjana bersama teman-temannya di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (UGM) sekitar tahun 1985.


Reporter: kompas.com | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah teman kuliah Presiden Joko Widodo rame-rame memberikan testimosi keaslian dari ijazah dan pernah kuliah bersama-sama di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (UGM), kini giliran teman-teman Sekolah Dasar (SD) presiden Joko Widodo yang memberikan testimoni kepada pers.

Sala satunya adalah Sunarsih (62), yang juga teman Sekolah Dasar.

Sebagai teman SD, Sunarsih (62) menyatakan kasihan kepada Presiden Joko Widodo beserta orangtua dan saudara-saudaranya atas isu ijazah palsu yang mendera orang nomor satu di Indonesia itu. 

Sebagai teman seangkatan dan sekelas di SDN 111 Tirtoyoso, Banjarsari, Surakarta, Jawa Tengah, Sunarsih mengungkapkan, perjuangan hidup rekan-rekannya pada zaman tersebut tidaklah mudah. 

"Perjuangan pada saat itu kan kasihan sekali. Orangtua harus memeras pikiran, tenaga, biaya sekolah dan biaya hidup yang enggak sedikit," ujar Sunarsih saat berbincang dengan Kompas.com di kediamannya, bilangan Banjarsari, Surakarta, Jumat (14/2/2022).

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Pamerkan Foto-foto Keaslian Sebagai Lulusan UGM Yogyakarta  

"Sudah perjuangan sekolah bertahun-tahun tiba-tiba diisukan begitu (ijazah palsu). Kasihan orangtuanya, pakde-nya, saudara-saudaranya. Pasti mereka berpikir, anak saya kok kasihan direndahkan, dilecehkan," lanjut dia. 

Diketahui, ayah Jokowi bernama Widjiatno Notomihardjo telah wafat pada tahun 2000 silam. 

Sementara itu, sang ibunda Sudjiatmi juga telah wafat pada tahun 2020. 

Sunarsih melanjutkan, sepanjang ingatannya, Jokowi pada masa SD sempat tinggal bersama paman atau pakde-nya bernama Miyono yang kini juga telah mangkat. 

Pakde Miyono, menurut Sunarsih, turut berkontribusi perihal kelanjutan pendidikan Jokowi pada masa SD. 

Baca Juga: Momen Presiden Jokowi Bareng Teman Seangkatan Kuliah Tertawakan Isu Ijazah Palsu

Dari potongan kisah ini saja, Sunarsih menganggap bahwa kehidupan Jokowi kecil tidaklah mudah dari sisi ekonomi. 

"Lagipula anak-anak SDN Tirtoyoso kebanyakan dulu itu memang menengah ke bawah semua. Tapi semua disyukuri saja, asal kita kuat, kita sabar, pasti ada jalan yang terbaik pada saat itu," lanjut Sunarsih. 

Di sisi lain, ia sendiri merasa heran mengapa ada orang yang percaya isu bahwa ijazah Jokowi adalah palsu. Sebagai saksi hidup yang menyaksikan sendiri perjalanan Jokowi semasa SD, ia meminta orang untuk mengabaikan kabar tersebut. 

"Kenapa bisa percaya yang begitu ya? Ya mungkin itu orang yang enggak senang (dengan Jokowi) saja," ujar Sunarsih.

Diberitakan sebelumnya, kabar ijazah palsu Jokowi muncul setelah seseorang bernama Bambang Tri Mulyono melayangkan gugatan perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022).

Bambang yang merupakan penulis buku "Jokowi Undercover" menggugat Jokowi ihwal dugaan menggunakan ijazah palsu saat mengikuti Pilpres 2019. 

Tak hanya Jokowi, pihak yang digugat lainnya adalah Komisi Pemilihan Umum (KPU), Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. 

Baca Juga: Komentar Teman Kuliah Seangkatan Jokowi di UGM Soal Isu dan Gugatan Ijazah Palsu

Gugatan itu terdaftar dalam perkara Nomor 592/Pdt.G/2022/PN Jkt.Pst dengan klasifikasi perbuatan melawan hukum (PMH). 

Penggugat meminta agar Jokowi dinyatakan telah membuat keterangan tidak benar dan/atau memberikan dokumen palsu berupa ijazah SD, SMP, dan SMA atas nama Joko Widodo. 

Penggugat juga meminta agar Jokowi dinyatakan melakukan PMH karena menyerahkan dokumen ijazah yang berisi keterangan tidak benar dan/atau memberikan dokumen palsu sebagai kelengkapan syarat pencalonannya sesuai aturan KPU. 

Belakangan, Bambang Tri telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan penyebaran ujaran kebencian berdasarkan SARA dan atau penistaan agama. 

Dalam kasus yang sama, polisi juga menetapkan Sugik Nur sebagai tersangka. Penempatan keduanya sebagai tersangka merujuk pada video yang diunggah Sugik Nur di channel Youtube-nya, Gus Nur 13 Official.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Teman SD Jokowi: Sekolah Bertahun-tahun Tiba-tiba Diisukan Ijazah Palsu, Kasihan...", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2022/10/17/07585751/teman-sd-jokowi-sekolah-bertahun-tahun-tiba-tiba-diisukan-ijazah-palsu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×