kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gerak semu matahari menjadi penyebab tingginya suhu di sejumlah wilayah Indonesia


Selasa, 22 Oktober 2019 / 14:25 WIB
Gerak semu matahari menjadi penyebab tingginya suhu di sejumlah wilayah Indonesia
Gerak semu matahari menjadi penyebab tingginya suhu di sejumlah wilayah Indonesia


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

Selain itu, ujar Taufan, terpantau dalam dua hari terakhir, atmosfer di wilayah Indonesia bagian selatan relatif kering sehingga sangat menghambat pertumbuhan awan yang dapat berfungsi menghalangi panas terik matahari. 

"Minimnya tutupan awan ini akan mendukung pemanasan permukaan yang kemudian berdampak pada meningkatnya suhu udara," tuturnya. 

Menurut Taufan, gerak semu matahari merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun. Sehingga, potensi suhu udara panas seperti saat ini dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya. 

Baca Juga: Hati-hati, kebiasaan di pagi hari yang dapat memicu penyakit kanker

Waspada 

Taufan mengingatkan, dalam rentang waktu kurang lebih seminggu ke depan, masih ada potensi suhu terik di sekitar wilayah Indonesia. 

"Mengingat posisi semu matahari masih akan berlanjut ke selatan dan kondisi atmosfer yang masih cukup kering sehingga potensi awan yang bisa menghalangi terik matahari juga sangat kecil pertumbuhannya," kata dia. 

Sehingga, masyarakat yang terdampak suhu udara panas diimbau minum air putih yang cukup untuk menghindari dehidrasi, mengenakan pakaian yang melindungi kulit dari sinar matahari jika beraktivitas di luar ruangan, serta mewaspadai aktivitas yang dapat memicu kebakaran hutan dan lahan, khususnya di wilayah berpotensi tinggi karhutla. 

Baca Juga: Jokowi Jilid II: Awas Jebakan Pertumbuhan Ekonomi 5%

"BMKG juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai adanya angin kencang yang berpotensi terjadi di pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan," ujar Taufan. (Mela Arnani)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Siap-siap, Suhu Panas di Indonesia Masih Berpotensi 1 Minggu ke Depan"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×