kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Gayus Tambunan jualan popok bayi


Sabtu, 06 Juli 2013 / 14:50 WIB
Gayus Tambunan jualan popok bayi
The Science of Fictions tayang hari ini, berikut film-film Indonesia terbaru di Netflix yang tayang bulan Februari tahun 2022.


Reporter: Dyah Megasari |

BANDUNG. Deretan stan berjejer rapi memanjang di area pekarangan bagian dalam Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin Bandung, Jumat (5/7/2013). Puluhan stan yang dipasang di depan sel tahanan itu dilingkupi tenda panjang berkain putih.

Isi stan bermacam-macam, mulai dari perlengkapan bayi hingga alat musik angklung. Barang di dalam stan itu digelar narapidana dan keluarganya untuk dijual kepada sesama narapidana dan keluarga lainnya, juga kepada para petugas lapas.

Tema acara yang digelar selama dua hari, Jumat-Sabtu (6/7/2013), itu berjudul "Pasar Murah Warga Binaan". 

Satu dari sekian narapidana penghuni Lapas Sukamiskin yang membuka stan di pasar murah itu adalah terpidana kasus korupsi pajak, Gayus Tambunan. Pria bertubuh tambun itu menjajakan perlengkapan bayi dan anak balita.

Mulai dari popok bayi, celana dalam bayi, pakaian anak, sepatu, selimut, hingga karpet plastik, semua dijual dengan harga miring. Tampaknya Gayus menaati betul istilah pasar murah ini karena barang miliknya memang dijual murah.   

"Saya jual popok bayi hanya Rp 5.000. Yang paling mahal mungkin itu tuh karpet plastik buat anak-anak, harganya Rp 80.000," kata Gayus.

Gayus pun tergolong cekatan dalam menjual barangnya. Di stan itu, Gayus dibantu oleh dua saudaranya. Gayus yang tampak sehat dan bugar mengaku bahwa barang-barang tersebut sebagian milik saudaranya.

Dia tampil mengenakan kaus oblong warna biru, celana jins, dan sandal coklat, serta topi hitam bertuliskan nama sebuah klub sepak bola asal Italia, AC Milan. Gayus tampak santai. Namun, saat sejumlah fotografer mengerubunginya, ia tampak kurang antusias.

Gayus pun langsung menggerutu. "Wartawan jangan hanya bisa menceritakan orang lain saja. Coba gimana rasanya kalau diberitakan sama orang lain," kata Gayus.

Di sudut lain, Gubernur Sumatera Utara Syamsul Arifin bolak-balik mencicipi sejumlah makanan. Syamsul menjadi penghuni Lapas Sukamiskin setelah terlibat kasus korupsi dana APBD Kabupaten Langkat saat menjabat sebagai Bupati Langkat.  

Begitupun mantan Dirut PLN Eddi Widiono, yang tersangkut kasus korupsi saat menjadi pemimpin puncak di perusahaan listrik negara itu. Ia terlihat rajin memperhatikan satu per satu stan yang menjual aneka makanan dan barang itu.

Sementara itu, mantan Mendagri RI Hari Sabarno juga terlihat santai. Meski tubuhnya terlihat lebih kurus dibanding saat menjabat sebagai Mendagri, dia terus menebar senyum. "Alhamdulillah saya sehat-sehat saja," kata Hari.

Sejumlah nama beken kini menghuni lapas yang dibangun pada zaman Belanda itu, di antaranya mantan Bendahara Partai Demokrat Nazaruddin, mantan Bupati Subang Eep Hidayat, dan mantan Wali Kota Bekas Mochtar Muhammad. Namun, ketiga orang itu tak terlihat dalam acara ini. (Tribun Jabar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×