Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Boy Rafli Amar, dalam kesempatannya di hadapan sejumlah media, menjelaskan bahwa pihak penyidik belum dapat memastikan uang USD 100.000 yang digunakan untuk membuat paspor, berasal dari kocek Gayus sendiri atau bukan. Menurutnya hingga kini hal tersebut masih dalam proses pengembangan penyidikan. "Belum jelas, nanti kalau sudah jelas akan kita berikan info," ujarnya pada Kamis (13/1/11).
Boy menambahkan bahwa menurut pengakuan Gayus, paspor palsu yang digunakan untuk pelesiran ke sejumlah negara di kawasan Asia sudah dibuang di suatu tempat. Masih menurut keterangan dari Gayus, ia membuang paspor tersebut di Indonesia, setelah dirinya selesai berwisata ke luar negeri. Pihak penyidik juga tengah mengembangkan penyidikan, apakah pembuangan paspor tersebut merupakan salah satu cara untuk menghilangkan barang bukti. "Gayus sendiri yang membuang paspor itu," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News