Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Maskapai Garuda Indonesia tetap akan melayani penerbangan dari dan ke Korea Selatan, usai Kementerian Luar Negeri melarang masuk dan transit para pendatang yang dalam 14 hari terakhir melakukan perjalanan di sejumlah kota di Iran, Italia dan Korea Selatan. Merespons hal tersebut, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto mengatakan, pihaknya tidak melarang penerbangan yang melayani rute Korea Selatan.
Oleh karenanya, Garuda tetap diperbolehkan untuk beroperasi dari dan ke Negara Ginseng tersebut. "Yang dilarang itu hanya turis aja. Penerbangan enggak ada larangan. (Garuda beroperasi) enggak masalah," katanya kepada Kompas.com, Jumat (6/3).
Mantan Direktur Utama PT Airnav Indonesia itu menjelaskan, wisatawan yang memiliki catatan penerbangan dengan durasi 14 hari dari kota-kota yang diumumkan, akan dicegah masuk ke Indonesia melalui kantor imigrasi. "Ada pencegahan dari imigrasi," ujar dia.
Baca Juga: Pemeriksaan ketat bagi WNI yang datang dari tiga negara, Korea, Iran dan Italia
Lebih lanjut Novie menambahkan, penerbangan Garuda tidak hanya melayani penumpang saja, tetapi juga terdapat jasa kargo. "Pesawat kan enggak hanya membawa penumpang, kargo juga," ucapnya.
Sebelumnya, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, pihaknya tetap melayani penerbangan dari dan ke Korea Selatan, dengan tetap bekoordinasi dengan kementerian dan otoritas terkait. "Agar kebijakan tersebut dapat ditindaklanjuti dengan baik, khususnya dalam hal tindakan preventif yang perlu dilakukan dari segi operasional penerbangan guna memitigasi risiko penyebaran Covid-19 dari dan ke negara/ kota-kota yang terdampak,” ungkap Irfan dalam keterangan tertulis, Kamis (6/3).
Baca Juga: Ada wabah corona, Garuda Indonesia (GIAA) tetap layani penerbangan dari dan ke Korsel
Saat ini Garuda Indonesia melayani sebanyak 14 frekuensi penerbangan dari dan menuju Seoul setiap minggunya yang terdiri dari rute penerbangan Jakarta - Seoul dan Denpasar - Seoul yang masing-masing dilayani sebanyak 7 kali per minggu. Garuda Indonesia menyebut telah melakukan langkah-langkah preventif guna mengantisipasi penyebaran corona.
Misalnya, penyediaan sarana hand sanitizer dan masker untuk kebutuhan awak pesawat dan kebutuhan mendesak penumpang, penggantian HEPA filter pada armada yang digunakan untuk penerbangan ke dan dari destinasi yang terdampak penyebaran corona. (Rully R. Ramli)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Garuda Tetap Terbangi Korsel, Ini Kata Kemenhub.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News