kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Gara-gara macet, kecelakaan di Jakarta turun tajam


Selasa, 07 Oktober 2014 / 16:12 WIB
Gara-gara macet, kecelakaan di Jakarta turun tajam
ILUSTRASI. Ethereum. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Jakarta sebagai Ibu Kota Indonesia tak pernah bisa lepas dari kemacetan. Bahkan, macet sudah melekat dengan Jakarta. Rupanya, kemacetan juga yang menyebabkan angka kecelakaan menurun.

Hal ini diucapkan Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Bakharuddin Muhammad Syah dalam diskusi Sosialisasi Rencana Aksi Keselamatan Provinsi DKI Jakarta, Selasa (7/10/20140.

"Angka kecelakaan menurun karena macet di Jakarta. Karena seperti itu kenyataannya. Kemacetan sulit diurai, pengendara susah dikendalikan," ujar Bakharuddin dalam diskusi Sosialisasi Rencana Aksi Keselamatan di Hotel Grand Cempaka, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (7/10/2014).

Berdasarkan catatan Ditlantas Polda Metro Jaya, kata dia, pada tahun 2013, angka kecelakaan meliputi: 757 meninggal dunia, 3.137 luka berat, dan 5316 luka ringan.

Sementara data di tahun 2014, sejak Januari hingga Juli, tercatat 228 meninggal dunia, 1104 luka berat, dan 1606 luka ringan.

Menurut Bakharuddin, kecelakaan akibat pengendara yang kurang hati-hati dalam menggunakan jalan raya. Selain itu, kurang adanya kedisiplinan dari pengendara.

"Kecelakaan itu kita tak hanya lihat human error. Kita lihat kebanyakan berkendara orang dewasa yang mencari nafkah," kata dia.

Mantan Kapolres Pati ini juga mengungkapkan, selama ini kecelakaan orang dewasa menyebakan keluarga harus kehilangan sumber penghidupan. Itu juga, kata dia, belum ditambahkan dengan psikis dan kasih sayang hilang dari seorang kepala keluarga. (Adysta Pravitra Restu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×