Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona (Covid-19) membuat jumlah pengangguran di Indonesia bertambah hingga 3,7 juta orang. Jumlah tersebut pun menambah angka pengangguran yang sudah ada sebelumnya yang capai 7 juta.
Alhasil, kini jumlah pengangguran di Indonesia ada sekitar 10,7 juta orang.
Nah, guna mengatasi tingkat pengangguran yang melonjak, pemerintah akan memfokuskan penggunaan anggaran tahun 2021 untuk peningkatan kesempatan kerja.
Baca Juga: Pemerintah perlebar defisit APBN tahun 2021 hingga 5,2%
Asal tahu saja, sebelumnya pemerintah menambah defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2021 sebesar 5,2% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pelebaran defisit tersebut dilakukan untuk agar ruang fiskal dapat digunakan untuk menggenjot belanja.
"Kenaikan itu akan didesain sedemikian rupa dan dapat memberikan implikasi yang positif terhadap pemulihan ekonomi, utamanya untuk mencegah terjadinya bertambahnya orang miskin, bertambahnya pengangguran," ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa usai rapat terbatas, Selasa (28/7).
Suharso bilang masalah pengangguran akan diselesaikan secara bertahap pada tahun 2021. Hal serupa juga disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Sri Mulyani bilang, fokus tambahan anggaran sebesar Rp 179 triliun dari pelebaran defisit adalah untuk pembukaan kesempatan kerja. Hal itu berjalan bersamaan dengan transformasi di berbagai sektor.
Menkeu mencontohkan, fokus utama pada ketahanan pangan. Tetapi program tersebut juga harus mendukung pengurangan pengangguran.
Baca Juga: Ini alasan pemerintah guyur tujuh BPD dengan dana Rp 11,5 triliun
"Tujuan pada tahun 2021 tidak hanya growth tetapi employment atau kesempatan kerja dan pengurangan kemiskinan," terang Sri Mulyani.
Anggaran juga akan digunakan untuk menumbuhkan industri manufaktur. Hal itu dilakukan dengan mengembangkan pusat kawasan industri.
Sri Mulyani menambahkan, penguatan pusat kawasan industri bisa melalui revitalisasi atau pun pembuatan pusat kawasan baru. Sehingga Indonesia mampu menarik investasi di sektor manufaktur dan membuka lapangan pekerjaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News