kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.940.000   35.000   1,84%
  • USD/IDR 16.295   40,00   0,25%
  • IDX 7.045   -20,25   -0,29%
  • KOMPAS100 1.022   -2,15   -0,21%
  • LQ45 795   -1,03   -0,13%
  • ISSI 224   -0,62   -0,28%
  • IDX30 416   -0,26   -0,06%
  • IDXHIDIV20 491   -2,15   -0,44%
  • IDX80 115   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 118   -0,37   -0,31%
  • IDXQ30 136   -0,37   -0,27%

Gandeng Swasta, BRIN Kaji Penyakit Ikan Tilapia untuk Tingkatkan Produksi


Selasa, 13 Agustus 2024 / 23:19 WIB
Gandeng Swasta, BRIN Kaji Penyakit Ikan Tilapia untuk Tingkatkan Produksi
ILUSTRASI. ikan Tilapia adalah salah satu sumber protein yang mengandung vitamin D tinggi untuk mempercepat pemenuhan zat gizi


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pusat Riset Veteriner - Organisasi Riset Kesehatan - Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRV BRIN) resmi menggandeng Regal Springs Indonesia (PT Aqua Farm Nusantara) dalam rangka mengendalikan penyakit Francisellosis pada budidaya ikan tilapia.

Kepala Pusat Riset Veteriner, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Harimurti Nuradji mengatakan kerja sama ini berfokus pada pengembangan metode deteksi molekuler Francisella noatunensis sub spesialis orientalis untuk pengendalian penyakit Francisellosis pada budidaya ikan tilapia (Oreochromis niloticus L.).

Selain itu, juga dikembangkan metode skrining strain Master seed kandidat vaksin Francisella noatunensis sub spesialis orientalis guna mengendalikan penyakit tersebut. 

Harimurti menjelaskan, kerja sama antar BRIN dan Regal Spring Indonesia mencakup peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan wawasan, serta pemanfaatan sarana dan prasarana bersama antara kedua belah pihak.

"Selain itu, kerja sama ini juga untuk meningkatkan kapasitas kami di PRV-BRIN. Baik itu kapasitas yang terkait pengetahuan, keterampilan, dan juga terkait dengan kapasitas pengembangan infrastruktur, terkait riset dan inovasi dalam bidang kesehatan ikan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (13/8).

Baca Juga: Ekspor Produk Perikanan Indonesia ke Eropa Masih Tersendat, Apa Pemicunya?

Sementara itu, Research & Development Verteriner Regal Springs Indonesia, Drh. Juanda, memastikan bahwa ke depan proses diagnosis dan pengobatan, langkah yang diambil akan memperhatikan standar yang diterapkan oleh Aquaculture Stewardship Council (ASC) dan World Health Organization (WHO). 

“Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap langkah yang kami ambil dalam budidaya ikan tilapia mematuhi standar internasional yang ketat untuk memastikan kesehatan ikan dan keberlanjutan lingkungan,” tambah Juanda.

Dengan demikian, kerja sama ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan teknologi kesehatan ikan dan meningkatkan daya saing industri perikanan Indonesia di pasar global.

Untuk diketahui, ikan tilapia merupakan jenis ikan cichlid dari suku tilapiine cichlid, termasuk ikan nila dan mujair. Tilapia umumnya adalah ikan air tawar, hidup di aliran-aliran, danau, sungai dangkal dan hingga banyak yang membudidayakannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×