kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.263.000   -4.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.658   20,00   0,12%
  • IDX 8.184   17,84   0,22%
  • KOMPAS100 1.144   4,60   0,40%
  • LQ45 837   0,23   0,03%
  • ISSI 284   -0,42   -0,15%
  • IDX30 441   0,53   0,12%
  • IDXHIDIV20 509   0,80   0,16%
  • IDX80 128   -0,10   -0,08%
  • IDXV30 138   -0,14   -0,10%
  • IDXQ30 140   -0,44   -0,31%

Gandeng BI, OJK dan Kemenkeu, Pemerintah Lakukan Penyempurnaan Aturan DHE SDA


Kamis, 30 Oktober 2025 / 14:05 WIB
Gandeng BI, OJK dan Kemenkeu, Pemerintah Lakukan Penyempurnaan Aturan DHE SDA
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah tengah menyempurnakan revisi aturan mengenai devisa hasil ekspor (DHE) sumber daya alam (SDA) bersama sejumlah regulator terkait.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah menyempurnakan revisi aturan mengenai devisa hasil ekspor (DHE) sumber daya alam (SDA) bersama sejumlah regulator terkait. Langkah ini bertujuan memperkuat pengelolaan devisa dan memastikan agar dana hasil ekspor yang ditempatkan di dalam negeri tidak kembali mengalir ke luar negeri.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, proses penyempurnaan aturan DHE ini dilakukan bersama Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Kementerian Keuangan.

“Devisa hasil ekspor dilaporkan ke Bapak Presiden. Kami sedang melakukan penyempurnaan bersama BI, OJK, dan Kementerian Keuangan,” ujar Airlangga, Rabu (29/10/2025).

Baca Juga: Pemerintah Revisi Aturan DHE SDA, Cegah Dana Kembali ke Luar Negeri

Airlangga menyebut, tingkat kepatuhan eksportir terhadap ketentuan penempatan DHE SDA di dalam negeri sudah mencapai sekitar 90%. Meski begitu, pemerintah tetap akan melakukan evaluasi untuk memperbaiki teknis pelaksanaan aturan tersebut.

“Realisasinya, compliance-nya sudah sekitar 90%. Kita akan evaluasi teknis detailnya lagi,” katanya.

Seperti diketahui, pemerintah sebelumnya telah mewajibkan eksportir SDA menempatkan sebagian hasil devisanya di sistem keuangan dalam negeri. Kebijakan ini diharapkan dapat memperkuat likuiditas valas di pasar domestik serta menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Selanjutnya: ACES Yakin Penjualan Akan Tumbuh Positif pada Kuartal IV-2025

Menarik Dibaca: 5 Film Komedi Horor Thailand, Lucu, Seram dan Bikin Nagih

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×