kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Frekuensi gempa September meningkat tajam, BMKG catat 924 guncangan


Sabtu, 05 Oktober 2019 / 10:59 WIB
Frekuensi gempa September meningkat tajam, BMKG catat 924 guncangan
ILUSTRASI. Ilustrasi Gempa Bumi


Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wilayah Indonesia merupakan kawasan seismik aktif dan kompleks. Disebut sangat aktif karena dalam setahun ribuan gempa terjadi di Indonesia.

Wilayah Indonesia juga memiliki kompleksitas tektonik lantaran banyak sebaran sumber gempa, baik bersumber dari zona subduksi megathrust maupun dari sesar aktif. Sumber gempa subduksi megathrust di antaranya adalah Subduksi Sunda yang jalurnya mencakup sebelah barat Sumatra dan selatan Jawa, Bali, NTB, dan NTT.

Selain itu masih ada zona subduksi megathrust lain, seperti Subduksi Banda, Sulawesi Utara, Lempeng Laut Maluku, Lempeng Filipina, dan Utara Papua. Selain sumber gempa megathrust, wilayah Indonesia terdapat lebih dar 295 sesar aktif, termasuk yang belum teridentifikasi hingga saat ini.

Baca Juga: Peringatan dini BMKG: Hari ini waspada hujan deras dan angin kencang di 8 provinsi

Aktivitas kegempaan di wilayah Indonesia yang tinggi tampak dari hasil monitoring aktivitas gempa bumi di Indonesia.

BMKG mencatat, sepanjang September 2019, aktivitas gempa di wilayah Indonesia didominasi oleh aktivitas gempa kecil dengan magnitudo kurang dari 5,0 sebanyak 895 kali. Jumlah ini mengalami peningkatan dibanding Agustus yang hanya 651 kali gempa.

Sementara gempa signifikan dengan magnitudo lebih dari 5,0 di September terjadi sebantak 29 kali. Aktivitas gempa signifikan ini juga mengalami peningkatan karena bulan sebelumnya hanya terjadi sebanyak 22 kali gempa.

Sehingga, total gempa bumi tektonik yang terjadi sepanjang September sebanyak 924 kali. Total jumlah gempa ini meningkat drastis dibanding Agustus 2019 yang hanya sebanyak 673 kali gempa.

Sedang gempa yang dirasakan pada September 2019 ada sebanyak 155 kali guncangan. Jumlah ini juga meningkat dibanding bulan sebelumnya yang hanya 56 kali.

Baca Juga: BMKG mencatat tiga kali gempa mengguncang Maluku pada Jumat (4/10) kemarin

Kepada Kompas.com, Kepala Bidang Mitigasi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, gempa merusak di September 2019 terjadi dua kali. Ini berbeda dengan gempa merusak pada Agustus 2019 yang ada tiga kali.

Gempa merusak pada September 2019 terjadi pada:

Pertama, gempa Halmahera Selatan Gempa yang terjadi pada 15 September 2019 ini berkekuatan M 6,0 dan merusak beberapa rumah di Halmahera Selatan.

Kedua, gempa Kairatu Ambon Gempa Kairatu Ambon terjadi pada 26 September 2019 dengan magnitudo 6,5. Ribuan bangunan rumah rusak, puluhan orang meninggal, ratusan orang mengalami luka-luka, dan ribuan orang mengungsi.

Baca Juga: Gempa susulan yang menggoyang Maluku sudah mencapai 1.000 kali dalam sepekan

Hingga Jumat (4/10) pukul 13.00 WIB, ada 1.017 kali gempa susulan. Gempa yang dirasakan masyarakat ada sebanyak 111 kali. "Banyaknya jumlah aktivitas gempa susulan ini sebenarnya hal yang wajar, karena setiap gempa kuat lazim diikuti serangkaian gempa susulan," kata Daryono.

Dia menerangkan, banyaknya gempa susulan mencerminkan karakteristik kondisi batuan di zona gempa yang rapuh (brittle). "Namun, patut disyukuri bahwa hasil monitoring BMKG menunjukkan tren frekuensi kejadian gempa susulan semakin mengecil," imbuhnya.

Penulis : Gloria Setyvani Putri

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Frekuansi Gempa September Meningkat Tajam, BMKG Catat 924 Guncangan"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×