Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tidak akan buru-buru mengusulkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Meskipun mereka memiliki kesempatan untuk melakukannya dalam pembahasan Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2015.
Menurut anggota F PDI P yang duduk di komisi XI Arief Budimanta, untuk memutuskan menaikan harga BBM perlu melakukan berbagai persiapan. Saat ini, pengkajian mengenai hal tersebut masih dilakukan oleh tim transisi presiden terpilih versi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Joko "Jokowi" Widodo.
Beberapa hal yang masih didiskusikan itu antara lain dari sisi dampak inflasi, daya beli masyarakat hingga kesiapan infrastruktur pendukung lainnya. "Dalam pembahasan RAPBN 2015 sepertinya belum sampai ke arah sana," ujarnya kepada KONTAN, Rabu (20/8).
Namun demikian, PDI P akan memperjuangkan sejumlah program yang mungkin bisa diajukan dalam RAPBN 2015. Misalnya, program kartu sehat, kartu pintar dan upaya meningkatkan penerimaan negara.
Anggota F PDI P Hendrawan Supratikno lainnya bilang, mengenai kebijakan subsidi yang memberatkan kondisi fiskal memang harus dicari jalan keluar. Jika, kenaikan harga BBM tidak memungkinkan masuk dalam RAPBN 2015, maka mekanisme pengendalian akan didorong untuk direalisasikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News