Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR Ade Komarudin menganggap Musyawarah Nasional IX Partai Golkar yang digelar di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, sebagai Munas "oplosan". Munas tersebut dinilai telah melanggar aturan partai.
"Dari segi AD/ART (melanggar), juga saya pastikan itu telah menyalahi peraturan organisasi lainnya. Saya tegaskan itu telah menyimpang dari aturan yang ada dan tidak dapat dibenarkan," ujar Ade dalam jumpa pers di Jakarta, Minggu (7/12).
Ade mengimbau para kader partai yang menjalankan Munas tandingan tersebut dapat menghentikan pelaksanaan Munas. Menurut dia, permasalahan ini menyangkut keutuhan dan persatuan Partai Golkar yang selama ini dinilai solid dan selalu mampu mengatasi perbedaan pendapat.
Sementara itu, Sekretaris Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo juga mengatakan hal senada.
"Munas itu, Munas KW, oplosan," kata Bambang.
Munas tandingan yang digelar Presidium Penyelamat Partai Golkar memasuki hari kedua. Malam nanti, Munas tersebut akan memilih ketua umum.
Sekretaris Presidium Partai Golkar Tb Ace Hasan Syadzily mengatakan, nantinya setiap calon ketua umum diberikan waktu untuk menyampaikan visi dan misinya. Hingga saat ini, kata Ace, sudah ada tiga calon yang bersaing, yakni Priyo Budi Santoso, Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Agung Laksono.
Kendati demikian, Ace menyatakan, semua kader Golkar yang memenuhi syarat berhak mengajukan diri sebagai calon ketua umum.
"Syaratnya hanya harus aktif 5 tahun di berbagai tingkatan, jadi tidak bisa datang-datang nggak jelas seperti apa langsung maju ketum. Selain itu, dia harus memiliki prestasi, dedikasi, loyalitas, dan totalitas," imbuh Ace yang memastikan bahwa Munas di Jakarta ini berlangsung secara demokratis.
Rencananya, Munas Golkar akan berlangsung hingga Senin (8/12/2014). Acara munas tandingan ini akan ditutup dengan pidato dari ketua umum terpilih. (Abba Gabrillin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News