kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Februari, harga BBM berpeluang turun lagi


Kamis, 08 Januari 2015 / 10:02 WIB
Februari, harga BBM berpeluang turun lagi
ILUSTRASI. Coupon Code The Spike Volleyball Story Juli 2023 Update Pekan ini dan Cara Klaim


Reporter: Adi Wikanto, Asep Munazat Zatnika | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Pemerintah ada kemungkinan menurunkan kembali harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar. Penyebabnya, harga minyak dunia yang semakin murah. Penurunan harga ini akan berlangsung pada  Februari 2015. 

Kebijakan ini memang seperti janji pemerintah, mulai awal tahun ini pemerintah akan mengevaluasi dan menentukan harga BBM baru jenis premium dan solar setiap bulan. Naik turun harga BBM ini seperti kebijakan BBM non subsidi selama ini.  

Rencana penurunan ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil. Menurutnya, melihat harga minyak dunia saat ini, kemungkinan besar harga BBM bersubsidi akan kembali diturunkan. "Akan kami turunkan lagi, tapi tunggu akhir bulan," ujar Sofyan, Rabu (7/1).

Sebelumnya, pemerintah telah menurunkan harga BBM jenis premium dari Rp 8.500 menjadi Rp 7.600 per liter. Sedangkan solar subsidi, turun dari Rp 7.500 jadi Rp 7.250 per liter mulai 1 Januari 2015.

Saat itu, pemerintah menghitung harga BBM dengan menggunakan indikator harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) US$ 60 per barel dan kurs rupiah Rp 12.380 per dollar Amerika Serikat (AS). ICP tersebut mengacu pada ICP Desember yang sebesar US$ 59,66 per barel. Rata-rata Harga minyak WTI di NYMEX pada Desember 2014 untuk pengiriman Februari 2015 sebesar US$ 59,44 per barel. 

Kini harga minyak terus turun dan pada perdagangan Rabu (7/1) berada di level  US$ 48 per barel. Artinya, kemungkinan ICP mendekati angka  US$ 50 per barel. 

Dengan perubahan ICP dan kurs rupiah yang tetap, KONTAN menghitung harga BBM sebelum pajak adalah Rp 5.168,92 per liter. Harga ini sudah memperhitungkan komponen alpha (margin dan distribusi) sesuai APBN 2015 Rp 766,4 per liter.

Kajian Indonesia Corruption Watch (ICW) yang juga diterima KONTAN menegaskan, sudah seharusnya pemerintah menurunkan harga BBM. Soalnya, harga premium dan solar yang berlaku saat ini terlalu mahal. "Ini merugikan masyarakat Indonesia," ujar Peneliti ICW Firdaus Ilyas, awal pekan ini.

ICW menghitung harga BBM pada Januari 2015 untuk jenis premium seharusnya hanya Rp 7.013,67 per liter dan solar Rp 6.607,53 per liter. Harga solar sudah memperhitungan pengurangan subsidi Rp 1.000 per liter. 

ICW mengklaim, hitungannya memakai mekanisme perhitungan yang sesuai dengan aturan pemerintah dan mengacu realisasi harga rata-rata BBM di Mean of Platts Singapore (MOPS) bulan Desember 2014. MOPS premium waktu itu adalah US$ 70,04 per barel dan solar US$ 76,78 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×