CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Ramalan Faisal Basri: Indonesia sulit keluar dari jurang resesi, jika...


Rabu, 29 Juli 2020 / 13:07 WIB
Ramalan Faisal Basri: Indonesia sulit keluar dari jurang resesi, jika...
ILUSTRASI. Faisal Batubara atau lebih dikenal sebagai Faisal Basri adalah ekonom dan politikus asal Indonesia. Foto/KONTAN/Djumyati Partawidjaja


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Senior Institute For Development of Economics and Finance (Indef), Faisal Basri, meramalkan ekonomi Indonesia akan sulit keluar dari jurang resesi jika melihat kondisi ekonomi saat seperti sekarang. Selain itu, negara-negara di dunia termasuk negara tetangga, mulai mengumumkan terjadinya resesi di negaranya setelah dua kali atau lebih pertumbuhan ekonominya minus.

Dari hitung-hitungannya, kata dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi tumbuh minus di kuartal II dengan kisaran -2,8 persen hingga -3,9 persen. "Ayo kita persiapkan kondisi terburuk ini. Yang kita bisa lakukan adalah secepat mungkin kita recovery. Kalau resesi, sudah pasti. Jadi bukan menghindari resesi tapi bagaimana kita cepat recover dan resesinya secetek mungkin. Tidak dalam," ucap dia dikutip dari Antara, Rabu (29/7/2020).

Baca Juga: Krisis Akibat Corona Masih Mengancam, Defisit Anggaran Diperlebar

Ekonom Universitas Indonesia (UI) ini mengatakan, krisis kali ini akan berbeda dengan krisis-krisis sebelumnya, maka formula baku tidak memadai untuk mengatasinya. Ia menambahkan semua negara juga melakukan penanganan yang sama mulai dari melakukan pelebaran defisit hingga paket stimulus serta menurunkan suku bunga.

"Mengingat kondisinya sekarang berbeda, resep baku tidak cukup. Ada dimensi yang harus dikedepankan yakni kesehatan masyarakat dan penyelamatan jiwa manusia. Tidak boleh ada trade off antara ekonomi dan kesehatan," kata dia.

Baca Juga: Peminat Lelang SUN Meningkat, Seri Tenor Panjang Mulai Diburu

Faisal menuturkan di Indonesia, hampir semua lini merasakan dampak pandemi Covid-19. Mulai dari gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK), meningkatnya ketimpangan global hingga penurunan turis mancanegara.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×