kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fadel dan BI Minta Bank Salurkan Kredit Perikanan


Jumat, 23 April 2010 / 10:22 WIB
Fadel dan BI Minta Bank Salurkan Kredit Perikanan


Sumber: KONTAN | Editor: Tri Adi

JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meminta perbankan menyalurkan kredit ke sektor perikanan. Untuk mewujudkan hal tersebut, KKP telah menandatangani nota kesepahaman alias Mou dengan Bank Indonesia (BI).

Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad mengatakan, penandatanganan MoU ini merupakan wujud keinginan pemerintah untuk menjadikan sektor perikanan sebagai unggulan yang berkontribusi besar kepada produk domestik bruto. "Kami ingin sumbangannya meningkat lebih tinggi lagi karena kita adalah negara maritim," ujarnya, Kamis (22/4).

Kerjasama antara KKP dan BI antara lain berupa sosialisasi, seminar, survei dan pembentukan kelompok kerja untuk meningkatkan fungsi intermediasi perbankan. "Pengembangan sektor ini sangat membutuhkan dana yang besar dan tidak ada sumber pendanaan lain selain perbankan," kata Fadel.

KKP mencatat, total kebutuhan pembiayaan sektor perikanan tahun ini mencapai Rp 911,5 miliar. Rinciannya, sebanyak Rp 507,6 miliar berasal dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk usaha penangkapan ikan. Dari jumlah ini, sebesar Rp 432,6 miliar dialokasikan ke Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang jumlahnya mencapai 1.020 KUB di seantero nusantara. Sedangkan sisa pembiayaan sebanyak Rp 403,9 miliar diharapkan dapat dipenuhi dari kalangan perbankan.

Fadel menyebutkan, saat ini ada 16.157 UMKM yang bergerak dalam sektor pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. Pemerintah pun telah memiliki target untuk meningkatkan produksi perikanan budidaya dari 5,26 juta ton menjadi 16,89 juta ton atau naik sebesar 353%.

Deputi Gubernur BI Budi Rochadi menjelaskan, sepanjang tahun lalu, perbankan hanya menyalurkan kredit sebesar Rp 3,3 triliun ke sektor perikanan atau 0,23% dari total penyaluran kredit.

"Sektor ini masih dijauhi perbankan karena memiliki potensi kredit macet atau non performing loan (NPL) sebesar 11,7%. Artinya, bisnis ini memiliki risiko gagal bayar tinggi," ujar Budi.

Tapi, Deputi Gubernur BI Muliaman D. Hadad tetap meminta perbankan memberikan perhatian kepada sektor perikanan. Pasalnya, pemerintah telah memilih sektor perikanan sebagai salah satu potensi yang akan dikembangkan. "Komitmen pemerintah juga berarti akan ada penjaminan dari pemerintah, sehingga bank tidak perlu takut menyalurkan dana ke sektor perikanan," ajak dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×